Kehamilan Hasna pun sudah masuk di bulan keempat dan bertepatan di hari kelulusan angakatan Citraa. Setelah selesai acara wisuda malamnya para santri bergegas untuk mengadakan syukuran atas empat bulan kehamilan Hasna.
Acaranya begitu mewah, semua warga pesantren sibuk untuk mempersiapkan semuanya. Terkecuali Citra dan Ina yang masih membereskan barangnya untuk dibawa pulang.
Ini hari terakhir nya dipesantren esok hari mereka akan pulang kerumah masing masing dan melanjutkan perjalanannya untuk megapai cita citanya. Mungkin berat untuk mereka berpisah karena setelah ini Citra akan menetap di bandung untuk masuk perguruan tinggi yang berada disana, sedangkan Ina ia memilih untuk menetap dijogjakarta untuk memeruskan usaha yang dijalankan oleh alm ayahnyaa dulu.
Sedangkan Lala dan Lisa ia memilih untuk berada di jakarta dan memilih masuk universitas yang sama. Dan Aisyah ia memilih untuk menikah muda karena sebelumnya ia dan Gilang sudah bertunangan dan pernikahan ia pun digelar minggu depan di pesantren ini.
"Gak kerasa yaa udahh tiga tahun aja kita disini" Ucap Citra sambil melihat sekeliling kamar.
Ina yang mendengar itu pun langsung menghampiri Citra. "Inget gak si dulu awal kamu masuk sini"
"Ih udah ah gausah diinget inget, malu tau" Ucap Citra sambil tertawa.
Ditengah mereka asik mengobrol mereka dikagetkan oleh seseorang yang mengetuk pintu kamar mereka, dan Ina pun bergegas untuk membukakan pintunya.
"Waalaikumussalam" Ucap Ina setelah membuka pintu kamarnya.
Disana sudah berada gus Hanafi dan ustadz Raihan yang berada di abang pintu.
"Kalian sudah ditunggu Umi di bawah" Ucap gus Hanafi.
"Iya gus nanti Ana sama Citra kebawah"
"Sekarang bukan nanti" Tegas nya.
Ina pun langsung melihat ke arah Citra yang masih diam duduk di kasur nya.
Citra yang mengerti maksud Ina pun langsung berdiri dan bergegas untuk turun kebawah karena acaranya sudah mau dimulai.
Ina pun langsung menutup pintu dan berjalan disamping Citra diikuti oleh ustadz Raihan dan gus Hanafi di belakang.
"Tunggu" Ucap Ustadz Raihan ke Citra dan Ina.
Mereka pun langsung menghentikan langkahnya.
"Saya ingin bicara sama kamu sebentar, apa bisa?" Tanya nya ke Ina.
Ina mengangguk.
"Kita bicara disana" Ucapnya dan langsung berjalan yang susul oleh Ina.
Sesampainya mereka ditempat yang tidak jauh dari tempat awal ustadz Raihan pun memulai percakapan.
"Ana ingin tau jawaban kamu atas pertanyaan ana waktu itu" Ucapnya.
"Maaf ustadz untuk sekarang ana masih belum bisa menjawab nya"
"Harus sampai kapan ana menunggu, ana juga butuh kepastian dari kamu"
"Tapi untuk sekarang ana bener bener gak bisa menjawab pertanyaan itu karena ana harus melanjutkan usaha alm ayah saya"
"Emng apa hubungannya dengan niat baik saya"
"Ana takut gak bisa jadi istri yang baik untuk ustadz, karena ana nanti nya sibuk mengurus usaha itu"
"Saya gak perduli tentang itu kita bisa bersama sama mengurus itu dan bahkan usaha kamu bisa bekerja sama dengan usaha saya nanti nya"
"Kita berjuang bersama sama untuk membesarkan usaha kita nantinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pesantren
Spiritual(USAHAKAN VOTE+FLLW SEBELUM MEMBACA) Siapa yg tidak mengenal The Trouble Maker?? Salah satu geng cewek-cewek si biang keladi di SMA Harapan Jaya yg beranggotakan 3 cewe cantik mereka bertiga selalu membuat ulah di lingkungan sekolah bukan hanya dili...