"Apa antum masih memiliki perasaan terhadap Citra? "
Hanafi hanya diam karena ia bingung untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Rifqi. Terlalu munafik jika iaa menjawab 'tidak' karena nyatanya meskipun ia sudah memiliki istri namun dihati nya masih Citra lah cinta pertama nya.
Tapi ia sadar bahwa ia juga tak pantas menjawa 'iya' karena status nyaa ia sekarang. Hanafi hanya berdiam menyerap pertanyaan Rifqi yang membuat nya flashback di awal ia bertemu dengan Citra. Terlalu banyak ia lewati bersama bahkan saat ia mengajak citra kesungai untuk melihat senja suatu hal yang tak bisa dilupakan, namun sekarang ia harus melupakan nya karena ia harus menghargai sang istri yang sedang mengandung anaknya.
***
Acaranya pun sudah dimulai Citra, dan Inaa mereka memilih untuk dikamar menemani sang sahabat yang terliat gugup ketika ijab qobul dimulai.
Sedangkan Lala dan Lisa mereka memutuskan untuk melihat susunan acara tersebut dan sesekali mengambil gambar untuk Dijadikannya dokumentasi.
"Sahhh...."
Mendengar kata tersebut Aisyah pun menangis terharu karena saat ini statusnya telah menjadi seorang istri dan ia tak ada waktu lagi untuk berkumpul bersama sahabatnya.
Mungkin di hari bahagianya ini akan menjadi hari terakhir nya bersama sahabatnya, karena esok mereka akan melanjutkan mimpinya masing masing.
***
Setelah selesai berfoto bersama sepasang pengantin Citra, Lala, Ina dan Lisa pun memutuskan untuk mengambil makan dan memilih untuk makan di gazebo bersama alumni santri yang lainnya.
"Kamu kapan ke Bandung nya Cit?" Tanya ustadz Raihan.
"Insyaallah hari minggu Ustadz"
"Berarti gak bisa ngumpul gini lagi dong kita" Ucap Ridho.
"Yaa bisa lah kalo dia kesini"
"Iyaa tau tapi kan kita gak tau Citra pulangnya kapan"
"Tapi pertanyaan kamu salah" Ucap lala.
"Salah apanya si, perasaan aku selalu salah dimata kamu"
"emng salah masa kamu nanya ke Citra nanti gak bisa ngumpul lagi, kan Citra cuma kebandung bukan ke rahmatullah"
"Ehh kok kamu malah ngomong gitu si la" kesal Citra.
"Lagian idho bikin kesel aku"
"lho kok aku"
"emng kamu"
"kamu maunya apaa si laa"
"aku mau nya nikah sama kamu"
Ucap Lala membuat semua orang yang berada disitu tercengang.
Bukan hanya Ridho yang kaget tapi Citra, Ina, Lisa, ustadz Raihan, Azmi pun kaget mendengar ucapan Lala barusan.
"Kenapa pada kaget gitu"
"Gak keceplosan tu" Ucap Inaa.
"Gak"
"aku tuh gede aku butuh yang pasti pasti kalo emng dia ga pasti kan kamu bisa cari lagi yang mau serius smaa aku"
"oke bilang ke mama kamu minggu depan aku kerumah"
"wait wait maksudnya gimana ni"
"Nanti kita ngumpul lagi di pernikahan aku sama Lala nanti"
"Trss kalian gaada yang mau nungguin aku gitu?" Tanya Citra.
"Makanyaa cari" Ucap Azmi.
"Jangan cuma aku kamu juga tuh"
"Gausah dicari orangnya udah didepan mata"
"Jangan bilang kalo kamu suka sama Citra" tanya Lisa.
"Gatau"
"Aneh" Ucap Citra
"Siapa"
"Kamu"
"Yang nanya"
"ihh ngeselin banget sih"
"gapapa yang penting ganteng"
Semua nya pun tertawa mendengar perdebatan singkat Citra dan Azmi.
***
Setelah selesai makan Citraa pun memutuskan untuk pergi keliling pesantren untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi ke bandung.
Ketika sedang asik berjalan Citra pun mendengar suara perempuan minta tolong, Citra pun langsung mencari sumber suara tersebut dan benar disana sudah ada Hasna yang terjatuh lemas.
"astagfirullah mba Hasna"
"mbaa tahan yaa mbaa"
"tolongggggg" teriak Citra khawatir.
"tolonggg... "
"mbaa tahan yaa mbaa Citra pergi cari bantuan dulu"
Ketika Citra ingin mencari bantuan wirda pun datang mengagetkan Citra.
"mba wirda"
"Hasna" ucapnya
"kamu apaain Hasna"
"Aku gak apa apain mba Hasna"
"Gamungkin, gamungkin kalo kamu gak apa apain dia"
"Sumpah mbaa aku gak tau apa yang terjadi sama mba Hasna"
"gausah ngeles lagi, jelas jelas cuma ada kamu disini"
Suara Wirda pun mampu mendatangkan semua orang ketempat jadian termasuk Hanafi.
"Aku kesini karena aku denger suara minta tolong nya mba Hasna"
"aku tau kamu suka sama Hanafi, tapi inget Hanafi itu udah punya Hasna dan kamu gak pantes untuk nyakitin Hasna"
"Aku emang suka sama gus Hanafi tapi untuk merebut dia dari mba Hasna dengan cara kekerasan seperti ini bukan tipe aku"
"Bener yaa kata orang mana ada maling mau ngaku" ucap salah satu santriwati yang berada di belakang Citra.
Semua orang menatap Citra dengan tatapan marah dengan mengeluarkan kata kataa yang sangat sakit untuk didengar.
Citra pun melihat Hanafi yang sedang menggendong Hasna, namun tatapan lelaki tersebut pun sudah berbeda tmpak ada kekecewaan terhadap Citra.
"Kalian percaya sama gue kan?"
Tanya Citra ke sahabatnya namun sahabat nya itu hanya diam tak menjawab.
"Inaa kamu percaya kan sama aku?"
"maaf Cit sulit banget buat gue percaya sama lu" Ucap Inaa ke Citra dan langsung meninggalkan nya.
"Aisyah bukan aku Syah yang buat mba Hasna gitu?"
"Bener yaa kata mba Wirda maling mana ada yang mau ngaku"
"Syah?"
"Garagara kamu pesta pernikahan aku hancur tau ga"
"Aisyah tapi bukan akuuu syahh" Citra coba menjelaskan nya namun Aisyah pergi begitu saja.
"Lisa" Panggil Citra ke Lisa namun lisa pun sama ia langsung pergi meninggalkan Citra gitu aja.
"La kamu percaya kan sama aku"
"Gue percaya" Ucap Lala membuat Citra tersenyum senang karena sahabat nya percaya dengannya.
"Kalo lo bisa buktiin kalo lo bukan yang celakain mba Hasna" ucap Lala dan pergi gitu saja.
Senyum Citra yang tadi sempat muncul pun kini kembali menghilang dan tersisa hanya isak tangis.
Namun disisi lain ada seseorang yang sedang memperhatikan Citra dari jauh.
"Maaf" ucap orang tersebut dan langsung pergi.
Hayyyy gaesss maaf yaa lama up nya, btw ini udah mau ending yaa jadi jangan sampe ketinggalan ceritanya yppss pantengin trss tcp nya ajak temn temn kalian kuga buat baca.
Jangan lupa untuk vote yaaa gaess.....
Maaf ya banyak typonyaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pesantren
Spiritual(USAHAKAN VOTE+FLLW SEBELUM MEMBACA) Siapa yg tidak mengenal The Trouble Maker?? Salah satu geng cewek-cewek si biang keladi di SMA Harapan Jaya yg beranggotakan 3 cewe cantik mereka bertiga selalu membuat ulah di lingkungan sekolah bukan hanya dili...