*flashback on
Hari ini hari perdana Raihan datang untuk menemui ibu nya ina karena sebelumnya ia sibuk mengurusi pesantren. Ia datang bersama Hanafi dan Azmi dengan keberanianya ia mengetuk pintu yang tertutup, kemudian pintu itupun terbuka dan menampilkan sosok wanita gemuk.
"waalaikumsalam" ucap lembut wanita itu.
"ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu.
"perkenalan saya Raihan dan ini kedua sahabat sayaa Hanafi dan Azmi" perkelanan Raihan.
Wanita tersebut hanya diam tak mengerti dengan maksud kedatangan tiga orang pria dihadapannya itu.
"saya dari pesantren assyfa bu"
Wanita tersebut pun tersenyum paham.
"ohh, silakan masuk" tawar wanita tersebut.
Raihan, Hanafi dan Azmi pun masuk dan duduk ditempat yang sudah di sediakan oleh wanita itu.
"ada apa kalian kesini?"
"maaf bu sebelumnya kami menggangu atas kedatangan sama dan kedua sahabat saya" ucap Raihan.
Wanita itu pun hanya menyimak setiap perkataan yang di lanturkan oleh Raihan.
"sayaa kesini bermaksud untuk melamar putri ibu" ucap Raihan dengan percaya diri.
Wanita itu pun tersenyum mendengar ucapan Raihan. Kemudian senyuman itupun ilang dan tersisa hanya mimik yang serius.
"kasih saya alasan untuk bisa mempercayai bahwa kamu adalah pria yang tepat untuk anak saya" Tanyanya.
Raihan pun dengan percaya dirinya menjawab. "saya memang tidak terlahir dikeluarga yang berada hidup saya pun sangat pas pasan, namun saya akan berusaha membuat anak ibu bahagia dan saya akan pastikan tidak akan ada air mata yang jatuh ketika ia menjadi istri saya"
Wanita itupun tersenyum ketika mendengar ucapan Raihan barusan. Terlihat begitu sangat lega tampak di dalam dirinya.
"sayaa merestui kalian tapi sayaa tak bisa menjawabnya karna yang berhak menjawan itu ialah ina sendiri"
"tunggu sebentar saya panggil Inaa kedalam"
Wanita tersebut pun langsung memasuk memanggil sang anak perempuanya itu. Dan tak lama kemudian ia kembali bersama Inaa yang memakai gamis merah cantik.
Tanpa basa basi pun Ina duduk didepan Raihan yang masih menunduk menjaga pandangannya.
"Ustadz Raihan" sapa Ina malu.
Tanpa menjawab Raihan pun hanya mengangguk pelan.
"Saya sudah mendengar dari mama maksud kedatangan kamu kesini"
Ucap ina to the point
"Dan saya menerima lamaran Ustadz karna saya yakin ustadz bisa mebimbing saya"
Ucap Ina membuat Raihan tersenyum lebar, nampak bahagia berada di wajahnya.
***
Sepulangnyaa Raihan dari rumah Ina ia singgah untuk membeli minum di warung dekat rumah Citra yang kebetulan tak jauh dari rumah Ina, namun rumah itu nampak sangat sibuk mengeluarkan barang barang dari dalam rumah dan dimasukan ke dalam mobil pick up yang terpakir tak jauh dari rumahnya itu.
Namun tak ada satu keluarga Citra pun disana yang ada hanya para tukang pengangkut barang, ia pun penasaran akhrinya menghampiri salah satu orang yg berada disana.
"assalamualaikum, permisi bang" sapa Raihan kesalah satu tukang pengangkut barang tersebut.
"waalaikumsalam, iya dek kenapa" jawab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pesantren
Spiritual(USAHAKAN VOTE+FLLW SEBELUM MEMBACA) Siapa yg tidak mengenal The Trouble Maker?? Salah satu geng cewek-cewek si biang keladi di SMA Harapan Jaya yg beranggotakan 3 cewe cantik mereka bertiga selalu membuat ulah di lingkungan sekolah bukan hanya dili...