Hancur

306 48 0
                                    

"Sahabat? Sahabat itu seharusnya seperti kepompong yang merubah ulat menjadi kupu-kupu. Bukan pembalap yang bisanya nikung sahabatnya sendiri"

"Maksud Lo apa!" Tanya Citra yang masih duduk.

"Citt" ucap Lisa sambil mengelus punggung Citra.

"Gausah pura-pura bego! Lo tau kan perasaan gue ke Gus Hanafi itu gimana?"

"Iyaa gue tau, dan gue juga gak bisa sembunyiin perasaan gue yang udah gue simpen rapat-rapat untuk menghargai perasaan lo!" Ucap nya dan Ina pun yang mendengar nyaa seperti tersambar petir di siang hari.

"Cit udah" ucap aisyah yang berusaha memisahkan.

"Lo emang sahabat gue na, tapi soal perasaan itu urusan kita sendiri dan gue berhak untuk mencintai orang, paham!"

"Lo emang berhak mencintai orang, tapi gak untuk orang yang gue Cinta!" Ucap Ina.

"Orang yg lu Cinta?" Tanya citra sambil tertawa pelan. "Bahkan gue rela ngasihh orang yang gue cinta buat Lo!"

"Maksud lo?"

"Lo gak tau kan, sebelum lo pacaran sama Bisma gue udah terlebih dahulu pacaran sama dia. Disaat gue mau cerita tentang hubungan gue sama Bisma tapi malah lo malah ngaku kalo lo suka sama Bisma" Ucap Citra sambil mengusap air matanya.

"Sakit, sakit yang gue rasain saat itu" Ucap Citra sambil tangannya mengusap air matanya. "Ketika tau sahabat gue suka sama orang yang gue Cinta. Dan gue mutusin Bisma dan nyuruh dia buat mencintai lo seperti dia mencintai gue, gue rela sakit hati demi sahabat gue tersenyum."

"Lo tau tentang ini semua?" Tanya Ina kepada Lala yg sedari tadi hanya diam.

Lala pun hanya mengangguk lemah. "Citra nyuru gue biar gak bilang sama lo na"

Ina hanya menggeleng pelan sambil sesekali mengusap air matanya. "Gue kecewa sama Lo! Dan guee lebih kecewa sama Lo cit!" Pekik Ina dan langsung meninggalkan keempat sahabatnya itu.

"Inaaa" teriak Lala ingin mengejarnya.

Namun Lisa menahan tangannya. "Biarin dia tenang"

"Cit, udah ya jangan nangis lagi" Ucap Aisyah yg memeluk Citra.

"Apa aku salah mencintai seseorang"

"Gak Cit, kamu gak salah" Ucap Lisa.

"Kita balik ke pondok ya" Tawar Lisa dan hanya di angguki oleh Citra.

Tak lama kemudian angkot pun datang namun di dalam angkot tersebut sudah ada Gus Hanafi, Gus Rifki, dan Ridho.

"Gak jadi bang" kata aisyah kepada Abang angkot.

"Ayo neng ini angkot terakhir"

"Gimana Cit" Tanya aisyah.

"Naik aja"

Mereka pun naik dan Citra berusaha menahan air matanya yang ingin sesekali turun.

"Assalamualaikum Gus, Ridho" ucap Aisyah, Lala dan Lisa.

"Waalaikumsalam" ucap nya bersamaan.

Namun Citra pun hanya diam dan melihat ke keluar. Ridho pun melihat Citra yang matanya bengep itu pun langsung menanyakan nya.

"Kamu kenapa Cit?" Tanya Ridho ke Citra namun hanya gelengan kepala.

Hanafi pun hanya melihati Citra dan tidak berkata apa-apa. Karena mereka paham bahwa Citra sedang tidak baik baik saja.

Sesampainya disana Citra langsung keluar dari angkot dan menuju taman belakang pesantren.

"Citra kenpa?" Tanya Rifqi.

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang