Pertemuan

218 32 8
                                    

Setelah mendengar kabar dari Hanafi, Raihan pun segera mendatangi Ustadzah Salma yang sesang terbaring lemah dikasur dan yang sedang ditemanin oleh Nabilla, Ina dan Lisa.

Raihan pun melihat Ustadzah Salma tak tega kemudian pun ia menatap Ina yang sedang memijat kaki Ustadzah salamah.

"Gimanaa keadaanya" Tanya Raihan.

Ina pun menoleh dan menggeleng. "Masih gak mau dibawa ke rumah sakit umi cuma bilang mau Citra disini"

"kak tolong cariin kak Citra kak Billa mohon" Mohon Billa sambil menanggis.

Raihan pun hanya mengangguk ragu, kemudian Ina membawa Raihan keluar untuk berbicara.

"kenapa?" Tanya Raihan kaget ketika ia di tarik keluar oleh Ina.

"Kamu kenapa ngangguk kitaa aja gak tau dimana keberadaan nya Citra"

Ucap Ina membuat Raihan diam tak menjawab pertanyaannya.

"kalo kamu ngangguk kaya tadi sama ajaa kalo kamu nemuin Citra dan kamu ngasih ke harapan ke Nabilla"

Ucap Ina lagi.

"Maaf" Hanyaa itu kata itulah yang keluar dari mulut Hanafi.

"maaf kamu bilang? Kalo namti kamu gak bisa nemuin Citra dimana pasti nya Nabilla bakalan kecewa banget sama kamu han. Kamu paham kan maksud aku?"

Raihan pun yak menjawab nya ia hanya menatap Ina bersalah.

"Sebenarnya aku tau dimana Citra" Ucap Raihan sebelum Ina pergi meninggalkannya sendiri.

Ina pun yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Raihan.

"gausah halu kamu" Ucap Ina.

"Tapi aku bener baner tau dimana Citra"

Ucap Raihan namun Ina diam tak mempercayai omongan Raihan. Ia pun tak menghiraukannya dan memilih untuk berjalan meninggalkan Raihan, namun langkahnya oun terhenti lagi dengan ucap Raihan.

"satu bulan yang lalu tepatnya ketika aku abis melamar kamu, aku, Hanafi dan Azmi mampir untul membeli minum diwarung dekat rumahnya Citra. Aku menyuruh Azmi dan Hanafi untuk tunggu dimobil karna pas saat itu kita mereka berdua belum siap untuk bertemu dengan keluarganya Citra-" Raihan pun mulai bercerita kepada Ina yang membelakangi nya.

"pas aku beli minuman aku liat kalau dirumah nya Citra sedang sibuk banyak tukang tukang yang sedang mengeluarkan barang barang dari dalam rumah itu, karna aku penasaran akhrinya aku nanya kesalah satu tukang itu tentang dimna keberadaan Citra-"

"Terus apa kata tukangnya?" Tanyaa seseorang yang baru saja datang.

Ina dan Raihan pun sama sama menoleh kesumber suara tersebut. Lala dan Ridho sudah berada di depan pintu dan membawa sekantung obat yang abis ia beli di apotik.

"tukangnya bilang kalo Citra dan keluarga akan pindah setelah-" Raihan pun menjeda ceritanya itu.

Wajahnya pun berubah menjadi haru tampak air mata yabg sudah berhasil turun dari matanya itu. Ina dan Lala pun saling memandang heran.

"Kok lo malah nangis si" Tanya Lala heran.

"Setelah Orang tuanya meninggal karna kecelakaan"

Terasa tersabat petir Ina dan Lala pun kaget dan tidak mempercayai nyaa, Suasana pun berubah menjadi haru.

"karna tukangnya gak ngasih tau dimana Citra dan abangnya akan pindah, akhrinya aku cari cara untuk bisa bertemu sama dia. Aku caricari tmnnya lewat Followers dia dan akhti aku nemu salah satu akun tmn nya Citra namanya Githa dipostingannya banyak foto fotonya bareng Citra dan akhrinya aku mutusin untuk Chat dan minta bantuan agar bis ketemu dengan Citra dan alhamdulillah nya Githa mau bantu aku untuk bertemu sama Citra disitu Citra bercerita semua tentang kehidupannya dan tentang meninggalnya ortunya dia"

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang