Kepahitan

225 34 5
                                    

"neng Citra"

begitulah ucapan pak ndut yang  membuat semua yang berada diwarung bakso itu kaget.

"Citra?" Tanyaa Azmi meyakinkan

"iyaa neng Citra baru saja makan bakso disini"

"bercanda mulu ni pak ndut" ucap Ridho yang tak mempercayai ucapan pak ndut.

"bapak ngak bercanda nak Ridho, tadi bener Citraa abis makan disini kok"

"bentar bentar, jangan bilang yang tadi mbak mbak bercadar naik motor tadi pak?" tanyaa Lisa memastikan

Sebelumnya Lisa sangat kenal dengan wanita bercadar yang keluar dari warung bakso pak ndut ketikaa ia dan dua sahabatnya itu masuk kewarung bakso pak ndut.

"Jadi yang tadi bener itu Citra?" tanya Lisa ke pak ndut.

"iyaa neng Lis"

"kalo kamu tau dia citra kenapa Kamu gak panggil dia?" tanya Raihan.

"ya karna aku takut salah orang"

"yang jadi pertanyaan aku kenapa dia gak masuk ke dalam pesantren"

"ntahlah apa dia masih kecewa sama kita"

"ydhlah gapapa" Ucap Lala pasrah.

"lho kok kamu gitu si la"

"yaa mau gimana lagi kita aja gak tau rumah barunyaa dia dimana bahkan semua sosmed nyaa ajaa ngak aktifkan"

"iyaa si, tapi wajar gak si kalo dia begitu?" Tanya Lisa.

"wajarlah, makanya jangan suka menghakimi orang tanpa bukti"

Ucap Azmi sambil memasuki satu bakso ke mulutnya.

***

Citra pun telah sampai di depan rumahnya, ia langsung memarkirkan motornya dibagasi rumahnya. Baru saja ia memasuki rumahnyaa ia sudah disambut anak laki laki berusia 2 tahun.

"anteeeee" teriak anak itu sambil berlari ke arah Citra seakan ingin di gendongnya.

"heyy anak gantengg" sapa Citra lalu megendong anak itu.

"anteee darimana Dio udah nunggu antee dali tadi tauu" Ucapnyaa gemes membuat Citra geli mendengarnya.

"hmm abiss dari toko mainan dong beliin Dio ini" jawab Citra dambil menunjukan sebuah kantung yang berisi mainan.

Dio pun nampak senang dengan apaa yg diberikan oleh Citra  ia pun langsung berlari kedalam rumah dan memanggil sang ibunya. Citraa yang melihat itu pun tertawa atas kelucuan anak tersebut dan langsung mengikutinyaa dari belakang.

"papaaaa" Teriak Dio dan mangangetkan semua orang yang berada di ruang keluargaa rumahnya.

Fahri kaget mendengar teriakannya sang anak.

"kenapaa sayangg" Tanyaa Fahri.

Dengan nafas yang tidak teratur Dio menatap sang ayahnyaa dengan wajah yang gembira.

"liat Dio dibeliin mainan sama anteee Citaa" Adu Dio ke Fahri sambil menunjukan sebuah kantung yang berisi mainan.

"Udah bilang makasih belum ke anteenya" ucap wanita yang sedang turun dari tangga rumahnya.

Dio pun hanya menggelengkan kepalanya kearah sang ibu.

"kenapaa belum? Mintaa maaf dulu ke antee setelah itu bilang makasih" tanyaa Senja.

Anak itu pun langsung melihat Citraa dengan wajah yang bersalah, Citra yang melihat itu pun tersenyum dan menyama ratakan tinggi nya.

"Maaf antee Dio lupa bilang makasih ke antee" ucapnya.

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang