Merpati Dan Diary

274 45 5
                                    

Citra yang masih belum
sadar membuat Ina khawatir dan memutuskan untuk solat tahajud dan mendoakan sahabatnya itu.

Ina yang kembali ke dalam UKS dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya. Ia pun langsung melaksanakan dua raka'at malam nya itu, dalam hening ia meminta kesembuhan Citra dan tidak lupa ia pun meminta agar ia petunjuk atas perkataan ustadz Raihan tadi siang.

Dalam hening ia menangis dan mengangkat kedua tangannya. "Yaallah sadarkan lah sahabat hamba, angkat penyakit nya Citra yaallah hamba memang sedang kecewa kepadanya namun tak ada sedikitpun rasa benci didalam hati hamba untuk nya yaallah. Dan berikanlah hamba petunjuk untuk menjawab pertanyaan Ustadz Raihan yaallah, jika memang ustadz Raihan yang terbaik untuk hamba hilang kan lah ingatanku tentang Gus Hanafi, ikhlaskan lah hati hamba untuk melepaskan nya dan berilah kemudahan kepada ustadz Raihan untuk menghalalkan hamba yaallah"

Tanpa ia sadari Citra pun yang sedari tadi sudah sadar dan mendengar semua doa Ina, ia sengaja agar tidak menggangu kekhusyukan doa Ina. Setelah selesai berdoa Ina pun melihat kearah Citra kaget karena sahabatnya itu sudah sadar. Namun ia bingung harus bersikap bagaimana didepan Citra nantinya.

"Alhamdulillah kamu udah sadar Cit" ucap Ina sambil menunduk.

"Maaf.." ucap Citra sungguh sungguh membuat Ina tak kuasa menahan air mata nya.

"Kamu gak salah kok, aku yang salah seharusnya aku gak terlalu berharap kepada nya, seharusnya aku tau dari awal kalau terlalu berharap kepada nya akan sesakit ini. Dan aku sudah mengikhlaskan Gus Hanafi untuk mu"

"Maaf Na aku gak bisa ngelepas Gus Hanafi untuk kamu, aku gak bisa ngelepas ia seperti aku melepas Bisma untuk kamu dulu"

Ina pun berusaha untuk senyum meskipun air matanya terus menerus keluar. "Gapapa Cit aku faham kok, cinta gak bisa dipaksakan Cit dan kita gak bisa melawan takdir Allah jika Gus Hanafi jodoh kamu lantas aku yang hanya mengagumi nya bisa apa"

"Cit aku yakin Gus Hanafi yang terbaik untuk kamu"

"Makasih banyak yaa Na, kamu ngertiiin aku"

"Sahabat emng nya seharusnya begitukan" ucap inaa dan langsung memeluk Citra yang masih terbaring di ranjang UKS.

"Cieeee yang udah baikann" Ucap laa mengagetkan Ina dan Citra.

"Jadi ikut Seneng yaa gak sih gaess" tambah Aisyah sambil merangkul Ina dan Lisa yg berada disampingnya.

"Gitu dong kan adem liatnya gak ada marah marahan lagi" sambung Lisa.

Mereka pun tertawa bersama, ketika sedang tertawa seseorang masuk ke dalam UKS yang sedang terbuka lebar.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumssalam, Nabilla kok belum tidur?" Tanya Lisa.

Iyappss yang datang adalah Nabilla dengan wajah yang nampak begitu sedih ntah apa yang terjadi tetapi Citra dan kawan kawan nya merasakan hal itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Citra.

"Iyaa kamu kenapa, cerita ajaa gapapa kok"

Nabilla pun berhasil membuat kelima orang yang berada di UKS dibuat penasaran oleh nya, ia pun masuk menghampiri Citra yang masih lemas di ranjang UKS.

"Gak ada apa apa kok, Nabilla cuma mau kak Citra doang kok" ucap Nabilla dengan senyum palsunya ia sengaja merahasiakannya dari Citra karena ia takut jika ia bercerita kondisi Citra akan kembali menurun.

"Aku udah gapapa kok bill"

"Alhamdulillah, kalo gitu aku permisi dulu yaa" Nabilla pun langsung meninggalkan UKS dan meninggalkan wajah penasaran kelima orang tersebut.

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang