"saya butuh tempat untuk saya peluk ketika saya lelah, seperti dengan mu dulu. Maura."
— Zayn Khalif🤍
Umi Dinda melihat raut wajah putra nya itu tidak sedang baik-baik saja, Zayn tadi juga main asal banting pagar rumah karena emosinya belum reda.
"naik ke atas."
"ayah," lirih Faiz.
"naik," suara Zayn meninggi.
"Namira naik."
"iya ayah."
Namira dan Faiz akhirnya mengikuti perintah sang ayah, Umi Dinda kebingungan atas sikap Zayn kepada anak-anaknya. Umi Dinda ingin berdiri namun Abi Angga menahannya.
"biarin."
"tapi bi,"
"diem."
Abi Angga tidak mau istrinya terus-terusan ikut campur dalam masalah kehidupan anaknya, mengingatkan boleh tapi di kondisi Zayn seperti ini tidak ada gunanya untuk mengingatkan.
Zayn memang sedikit keras kepala, jika di beri tahu atau di ingatkan. Dia seperti masuk kuping kanan keluar kuping kiri, hanya sehari di dengarkan besoknya tidak lagi.
"Zayn,"
"maaf umi."
Zayn melangkahkan kakinya dan keluar dari rumah, dia tidak mau jika harus meluapkan emosi kepada Umi Dinda ataupun orang lain.
Umi Dinda merasa sedih dengan sikap Zayn, anak itu selalu pergi dari rumah jika ada suatu masalah. Walaupun tujuannya baik tapi tetap saja, Umi Dinda pasti masih akan khawatir.
"Tuh kan ayah jadi pergi, abang sih."
"Kan aku cuma ngomong kayak gitu, biar ayah menikah sama Tante Meira" jelas Faiz.
"Tapi jadinya apa? Ayah marah kan? Itu tandanya ayah nggak suka!"
"Ayah begitu karena ayah sayang!"
"NGGAK!"
Dari bawah Umi Dinda dan Abi Angga mendengar keduanya ribut sambil teriak-teriak, siapa lagi kalau bukan cucu mereka. Umi Dinda memutuskan untuk naik ke atas perlahan di temani oleh Abi Angga.
"Hey, kenapa ini ribut-ribut?"
"Tuh abang umi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A Y N (SUDAH TERBIT)
Romance📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. SPIRITUAL - ROMANSA Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...