📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
SPIRITUAL - ROMANSA
Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...
"Hubby, hubby Hanum, Bunda dari anak-anak aku." — Zayn Khalif
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍
Hari ini adalah hari kembalinya anak-anak ke sekolah, Zayn juga akan kembali ke kantor. Hanum sudah bangun dari subuh bersama suaminya, hanya saja setelah sholat suaminya itu bermanja dulu sebelum pergi ke kantor.
Hanum rasanya tidak senang, rumah ini akan sepi, suaminya sibuk dan anak-anaknya juga tidak bisa menemaninya, walaupun ada Bi Asri. Tapi disatu sisi dia juga bahagia, karena ini adalah hari pertama ia mengantar jemput si kembar.
"Mas bangun dulu ih, mau bangunin anak-anak."
"Nggak mau sayang, lima menit lagi."
Yap, Zayn sedang menindih tubuh Hanum, memeluknya sih lebih tepatnya. Hanum mengusap kepala suaminya, ia melirik ke dindin melihat jam yang baru menunjukan pukul 05:30, kemungkinan Bi Asri datang jam 6.
Zayn yang sedang menelusupkan kepalanya diantara dada istrinya itu kemudian mengeluarkan kepalanya dan menatap istrinya, "Sayang,"
"Apa mas?"
"Kamu mau aku panggil apa?"
"Hah? Maksudnya?"
"Kamu mau dipanggil apa? Baby? Sweetie? asal jangan honey."
"Why?"
"Itu hanya untuk Maura, maaf."
Hanum tersenyum, betapa bangga dirinya punya suami yang ingin mempunyai nama spesial untuk dirinya, bahkan nama panggilan untuk almarhumah istrinya saja tetap dia ingat dan tidak boleh dipakai untuk ke siapa pun, "Apa ya?"
"Sweetie ya?"
Hanum mengangguk, "Boleh, apapun yang kamu panggil untuk aku, aku terima."
"Sweetie, sweetie Hanum, Bunda dari anak-anak aku."
"Om ini kok jadi lebay?"
"Lebaynya sama sweetie doang."
Hanum terkekeh, ia acak-acakin rambut suaminya kemudian merapihkannya kembali dengan jari-jemarinya. Zayn menatap istrinya yang begitu cantik dari bawah, hidungnya mancung, ia kecup lehernya sekali.
"I love you,"
"I love you too."
Zayn tersenyum, ia justru mengeratkan pelukannya sampai Hanum kegelian.
"Mas mandi gih."
"Mandi bareng yuk."
"Aku pukul mau nggak?"
"Galak nih."
Hanum membuang mukanya, sedangkan Zayn memainkan pipi istrinya yang sedikit lebih chuby dari pada sebelumnya. Tiba-tiba hp Hanum berbunyi, Hanum mengambilnya ternyata ada pesan dari Bi Asri.