23.

42.7K 4.5K 231
                                    

"Dia berani menggenggam tangan perempuan tanpa penghalang."
— Hanum Kharismaniya.

"— Hanum Kharismaniya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Hari demi hari terus mereka lalui, tidak ada masalah apapun yang terjadi, hanya saja Zayn suka ada meeting mendadak saat dirinya libur. Hanum pernah menanyakan hal itu kepada Rendi atau Laila, tetapi kata mereka jika hari libur itu tidak akan menerima meeting.

Hanum yang awalnya biasa saja kini mulai merasa curiga, sikap suaminya memang tidak pernah berubah tapi dia suka memikirkan hal negatif tentang suaminya. Meeting mendadak itu pernah dimalam hari, sewaktu keluarganya sedang makan malam...Zayn malah bersiap untuk meeting mendadak.

Si kembar pun juga menjadi sangat rindu dengan ayahnya, tetapi Hanum memberitahunya jika ayahnya sedang sibuk. Faiz dan Namira paham sekali jika ayahnya sibuk pasti punya waktu luang untuk mereka, namun kini tidak.

"Mas, mau meeting lagi?" tanya Hanum.

"Iya sayang, hanya sebentar kok, dua jam lagi aku pulang."

"Nggak bisa libur dulu?"

"Mendadak sayang, penting."

"Tapi kata Laila, sekarang nggak ada meeting." ucap Hanum yang membuat Zayn terdiam.

Zayn kaku di tempat, ia bingung menjawab ucapan istrinya, "Sama klien baru, hanya sebentar, kamu mau nitip apa?"

Hanum menggelengkan kepalanya, "Nggak mau apa-apa, maunya kamu disini, libur, main sama anak-anak."

"Iya nanti habis pulang meeting kita main, serius nggak mau nitip apa-apa hm?" Zayn mengusap pipi istrinya dengan lembut.

Hanum menjauhkan tangan suaminya dari pipinya, entah mengapa Hanum merasakan sesuatu yang berbeda, "Nggak."

"Yasudah aku pergi dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Hanum mengantar suaminya sampai depan pintu, Zayn langsung pergi begitu saja. Biasanya pria itu mengulurkan tangannya agar istrinya mencium tangannya atau ia mencium kening istrinya dulu, tapi kini tidak dan itu yang Hanum merasakan aneh.

Hanum menutup pintunya, anak-anak sedang belajar di ruang tengah . Hanum memilih untuk menemani si kembar belajar, terkadang mereka suka bertanya kepada Hanum jika mereka tidak paham dengan soalnya.

"Ya Allah, ada apa dengan semua ini?" suara hati Hanum.

*****

Zayn sedang berada di sebuah caffee, ia datang sangat rapih, lalu duduk di kursi yang sudah di tentukan oleh seseorang. Tak lama Zayn datang, seseorang tersebut juga datang.

"Halo sayang," ucap wanita tersebut sembari memeluk leher Zayn dari belakang.

Zayn memutarkan bola matanya, ia menepis kasar tangan wanita tersebut. "Diam Meira, duduk. Istri dan anak-anak saya sudah menunggu dirumah."

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang