" Percaya sama aku, aku nggak tertarik sama siapapun selain hubby ku seorang."
— Zayn Khalif🖤
Di perjalanan, Namira hanya memeluk Hanum dan Hanum memegangi rok sekolah Namira sambil mengusap kaki anak itu, Namira terus menangis dipelukan Hanum, sesekali Faiz juga menoleh ke belakang untuk melihat adiknya.
"Sakit bundaa!"
"Iya sayang, sabar, sebentar lagi kita sampai,"
"Hiks."
"Sssuutt, anak pinter, anak yang kuat, nggak boleh nangis."
Aldi tadi menawarkan untuk memberitahu Zayn namun Hanum menolaknya, ia tidak mau suaminya yang sedang sibuk dengan pekerjaannya justru malah jadi tidak fokus.
Sesampainya di rumah, Namira di gendong lagi oleh Aldi, Faiz hanya diam sambil mengikuti perintah bundanya. Mereka semua masuk, Namira di turunkan di sofa ruang tengah, Hanum segera mengambil P3K di dekat meja makan.
"Hiks sakit,"
"Sakit banget?" tanya Faiz.
"Iya!"
"Nggak usah ngegas juga, orang nanya baik-baik."
Faiz mengendus sebal, ia duduk disofa lain karena malas dengan adiknya. Namira terus memperhatikan telapak tangan dan lutut nya yang lecet berdarah. Hanum mendekati anaknya, Bi Asri memberi Faiz minum.
"Kenapa bisa jatuh non?" tanya Bi Asri.
"Di dorong tante jahat hikss,"
"Sudah-sudah, jangan nangis, pegang pundak bunda. Kalau sakit, cakar atau cubit aja terserah kamu." kata Hanum sambil mempersiapkan obat kuning untuk luka di kapas.
Bi Asri duduk disamping Namira, membuka hijabnya dan merapihkan rambutnya yang berantakan itu.
Hanum mengusapkan kapas yang sudah diberi obat kuning itu secara perlahan di lutut putrinya, sesekali ia meniupnya pelan ketika Namira meringin kesakitin.
"Bundaa! Aaww!"
"Tahan sayang, sebentar,"
"Aaww! Sudah bunda! Sudaah hiikss,"
Hanum menggelengkan kepalanya, jika tidak dibersihkan dengan obat kuning ini akan menimbulkan infeksi. Hanum dan Bi Asri memegang kaki Namira sedikit kuat karena anak itu terus berontak dan tidak bisa diam.
"Hikss perriih!"
"Satu lagi nih satu lagi,"
Hanum menuangkan obat merah ke kapan yang sudah ada plasternya, setelah itu ia tempelkan di lulut Namira, tepatnya di bagian yang terluka. Hanum bodo amat sama pundaknya yang terus di remas oleh Namira dengan kuat, yang terpenting adalah kakinya di obati terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A Y N (SUDAH TERBIT)
عاطفية📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. SPIRITUAL - ROMANSA Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...