"Semua ikut kehilangan."
🖤
Hanum masih memeluk adiknya yaitu Juan, tiba Ghazi keluar dari dalam dan melihat kedua adiknya yang tengah menangis. Namun Ghazi memilih untuk memeluk Zayn, ia takut terjadi sesuatu pada kandungannya jika memeluk adiknya.
Zayn memeluk tubuh Ghazi yang tingginya hampir sama, ia juga melihat dari mata kaka iparnya yang sangat sedih. "Sabar, istigfar, insyaAllah ummah diberikan tempat terbaik."
Ghazi menganggukan kepalanya. "Makasih Zayn,"
Zayn mengusap punggung kaka iparnya dengan pelan. "Iya, turut berduka cita."
Ghazi tersenyum tipis lalu melepaskan pelukannya, ia mengusap punggung Juan. "Sudah-sudah,"
Akhirnya Juan melepaskan pelukannya, terlihat matanya yang merah dan bengkak. Juan yang paling merasakan kehilangan, dia yang menemai Ummah Aya di hembusan napas terakhir bersama Abah Hamzah.
Kini bergantian, Ghazi yang memeluk Hanum dan Juan memeluk Zayn. Ghazi terus menenangkan adiknya walaupun air matanya sendiri juga tak henti membasahi pipinya.
Zayn memeluk adik iparnya, menguatkan Juan agar tidak terlarut dalam kesedihan. "Sudah, ikhlaskan ummah."
Hanum merenggangkan pelukannya kepada Ghazi, ia menatap abangnya penuh seksama dengan isakan tangisan. "Mau ketemu ummah hikss,"
"Iya kita ketemu ummah," ucap Ghazi lalu menghapus air mata Hanum.
Ghazi merangkul adiknya untuk ke ruang tengah, Zayn dan Juan mengikutinya dari belakang. Hanum benar-benar lemah sekarang, jalan saja ia harus dituntun oleh Ghazi.
Hanum melihat wanita paruh baya yang sedang menutup matanya dan dikanan kirinya banyak orang yang sedang membacakan doa untuknya. Hanum melepaskan rangkulan tangan Ghazi, ia berlari mendekati Ummah Aya yang berada ditengah-tengah.
BRUK!
Hanum menjatuhkan lututnya disamping kasur yang Ummah Aya tiduri. "Ummah," lirih Hanum.
Semua orang yang tengah menunduk sambil membacakan doa langsung melirik ke arah suara tersebut. Indah yang sedang berbicara dengan Ayesha pun ikut melirik ke arah suara itu.
"Nggak. Nggak mungkin, ummah bangun!!" ucap Hanum dengan nada meninggi sambil menggoyangkan pundak Ummah Aya.
Zayn mau tidak mau melepas rangkulan tangannya dari Juan, ia mendekat kepada istrinya dan memegang pundak Hanum karena takut perutnya tertekan ke kasur.
"Sayang," ucap Zayn.
"UMMAH BANGUN UMMAH! AKU BELUM LAMA KETEMU UMMAH! BANGUUNN!! HIKS!"
"Sayang istigfar," bisik Zayn sambil menarik pundak istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A Y N (SUDAH TERBIT)
Romance📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. SPIRITUAL - ROMANSA Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...