45.

42.4K 3.9K 227
                                    

"Selamat datang ke dunia, putraku."
— Hanum Kharimaniyah.

"— Hanum Kharimaniyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Waktu sudah menunjukan pukul 16:30 WIB, Zayn baru kembali dari mushola rumah sakit karena ia baru sempat untuk sholat ashar. Tetapi pria itu berlari menuju kamar rawat istri tercinta karena Hanum kembali merasakan kontraksi yang semakin luar biasa.

Di kamar VVIP 1 itu sudah ada Umi Dinda, Abi Angga, dan si kembar. Abah Hamzah dan keluarga yang lain sedang dalam perjalanan, karena baru diberitahukan jika Hanum sudah pembukaan 6.

Zayn masuk ke dalam, melihat istrinya sedang duduk di pinggir kasur dan tangannya memegang pegangan kasur. Umi Dinda juga membantu mengusap bagian pinggul Hanum.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam." jawab semuanya.

Zayn mendekat ke istrinya, Umi Dinda bergeser agar bergantian dengan Zayn. "Atur napas pelan-pelan sayang,"

"Sakit Mas," lirih Hanum.

"Iya sayang, mau turun lagi?" tawar Zayn.

Hanum menganggukan kepalanya, ia memegang lengan suaminya dan turun dari kasur perlahan. Zayn memeluk tubuh Hanum sambil mengusap pinggulnya, ia ajak tubuh istrinya untuk bergerak ke kanan kiri.

"Huuhhh"

"Istigfar yang banyak, sambil sholawat aja by." bisik Zayn.

"Tapi sakit,"

Zayn menganggukan kepalanya, ia membiarkan istrinya bersandar di pundaknya. "Iya aku tau, sabar, harus kuat, sebentar lagi kok."

Namira dan Faiz yang memperhatikan bundanya yang tengah kesakitan untuk berjuan demi adiknya, Abi Angga yang menemani mereka berdua, untungnya si kembar mudah untuk disuruh-suruh.

"Abi, Bunda sakit lagi ya?" tanya Namira kepada Abi Angga karena memang benar kata dokter kalau pembukaan Hanum ini jauh lebih cepat dari ibu hamil biasa.

"Iya nak," jawab Abi Angga.

Faiz yang mendengar jawaban Abi Angga langsung turun dari sofa, ia mengambil air mineral di nakas samping kasur. Lalu Faiz mencolek lengan bundanya.

"Bunda mau minum?" tanya Faiz.

Hanum dan Zayn menatap kepada putranya yang sedang memegang botol air mineral yang sudah terpasang sedotan plastik. 

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang