📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
SPIRITUAL - ROMANSA
Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...
"Saya khawatir sayang, kamu dimana, tolong." — Zayn Khalif
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤
Hanum menangis sejadi-jadinya di dalam kamar, pikirannya sangat tidak karuan, siapa keluarganya yang sebenarnya? ia harus keluar dari rumah ini tapi ia tidak tahu mau tinggal dimana. Pemikiran Hanum terasa bercabanh-cabang, tidak ada ujungnya.
"AAARRHH!"
"Hiks, ya Allah aku salah apa."
"Aku salah apa dengan engkau ya Allah,"
Kepala Hanum terasa sangat pusing, sudah 3 jam wanita itu menangis di dalam kamarnya, belum makan, matanya bengkak, hidungnya merah. Saat sholat pun dia masih terisak dengan tangisannya.
Hanum duduk dipinggir ranjang, melihat seisi rumahnya, memperhatikan jam yang kini menunjukan pukul 20:03 malam. Hanum tidak bisa disini lagi, ia mau keluar, ini bukan keluarganya.
Hanum mengambil tas jinjing yang lumayan besar dan muat banyak, ia bereskan pakaiannya dan memasukinke dalam tas itu, hpnya berdering terus-menerus, banyak pesan dari Zayn karna pria itu merasakan sesuatu yang tidak beres dengan keadaan Hanum. Melalui batin Zayn ia dapat merasakan jika Hanum tidak baik-baik saja.
Setelah membereskan baju dan barang-barang yang siap dia bawa, Hanum mematikan hpnya, ia taruh di selipan antara pakaianannya. Ia keluar dari kamar dengan tas jinjing dan tas selempang miliknya, melihat ketiga keluarganya sedang santai di depan tv tanpa rasa bersalah.
Hira yang melihat Hanum sudah siap pergi dari rumah pun tersenyum, "Bagus deh lo keluar dari sini, cuma jadi beban."
"Kamu mau pergi kemana?" ketus Bu Kamila.
"Kemana aja."
"Silahkan saja kalau mau keluar, tapi kamu nggak akan dapat menikah dengan duda itu."
"Maksud ibu?"
"Kamu keluar atau bayar lima ratu juta untuk kita. Atau bapak kamu nggak akan mau jadi wali pernikahan kamu." jawab Bu Kamila.
Hanum membelakan matanya, 500 juta? Itu banyak sekali dan Hanum tidak memiliki uang sebanyak itu. Hanum bingung harus keluar atau tidak, tidak keluar pun dirinya tetap menjadi bahan sindiran Hira.
Hanum memakai sepatunya, ia mengangkat tas jinjing yang luamayan berat itu dan segera keluar dari rumah tersebut tanpa menjawab pilihan dari Bu Kamila.
"Ya Allah, berikanlah hamba petunjuk untuk semua kehidupan hamba."
Hanum berjalan sepanjang jalan trotoar, ia sedikit lelah dan mengantuk, seharusnya jam segini dia sudah tidur. Hanum membenarkan tas jinjing yang ia bawa, ia berhenti di sebuah halte dengan jalanan yang sangat sepi.
"Ya Allah, Hanum capek, capek sama semuanya, maaf Hanum ngeluh terus sama engkau ya Allah, Hanum nggak tahu mau kemana lagi."
Hanum membuka tas nya dan mengambil hpnya, ia baru menyalahkan hpnya, sudah ada notif 99+ dari Zayn, entah itu telpon ataupun pesan. Hanum tidak membukanya, ia hanya melihatnya setelah itu hpnya ia bisukan.