40.

38.4K 3.8K 95
                                    

"Belum ada satu tahun aku bertemu ummah."
— Hanum Kharismaniyah

"— Hanum Kharismaniyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤍

5 bulan kemudian. Kandungan Hanum sudah memasuki bulan-bulan dimana ia akan melahirkan, hari demi haru yang terus berganti hingga kini ia masih menjalankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus bunda dari anak angkatnya.

Semakin besar kandungan Hanum, semakin Zayn menjaganya. Bahkan pria itu sudah memutuskan untuk bekerja di rumah selama 3 bulan untuk menemani istrinya dari awal memasuki bulan-bulan lahiran hingga putranya lahir ke dunia.

Namira dan Faiz juga semakin pintar, satu bulan yang lalu mereka habis merayakan ulang tahunnya. Ulang tahunnya dirayakan di salah satu restoran yang sudah di booking oleh Zayn sebelumnya.

Acara tersebut tidak terlalu megah dan mewah, yang diundang pun tidak terlalu banyak. Hanya keluarga dan teman-teman sekolah si kembar yang memang dekat dengan mereka.

Kini Hanum sedang membereskan baju-baju bayi yang telah ia beli kemarin bersama suaminya, Hanum dibantu oleh Bi Asri karena Zayn harus mengerjakan pekerjaan kantornya walaupun dirumah saja.

"Lucu banget non," ucap Bi Asri sambil memperhatikan baju bayi berwarna biru.

Hanum melirik ke baju bayi yang dipegang Bi Asri. "Hehe itu mas zayn yang pilih bi,"

"Oalah,"

Hanum menganggukan kepalanya, ia kembali melipat baju-baju bayinya dan Bi Asri yang menyusunnya di lemari.

Kamar kosong itu kini sudah penuh dengan nuansa biru, putih, dan abu-abu. Siapa lagi kalau bukan Zayn yang memilihnya, tetapi kasur box babynya ada dikamar Hanum dan Zayn karena mereka tidak mungkin untuk meninggalkan anaknya yang masih kecil itu.

Setelah semuanya selesai, Bi Asri izin turun lebih dulu. Hanum tengah menatapi ruangan yang sangat ia tunggu-tunggu, kemudian ia mematikan AC dan lampu setelah itu keluar dari kamar si utun.

Sebelum turun ke bawah, Hanum memeriksa kamar si kembar apakah sudah rapih atau belum. Karena umur mereka sudah memasuki 7 tahun, dan Hanum mengajarkan keduanya untuk merapihkan kamarnya sendiri.

"MasyaAllah," gumam Hanum ketika melihat kamar Faiz yang sangat rapih.

Kemudian Hanum beralih ke kamar Namira, ia tersenyum memperhatikan kamar bernuansa pink itu. Hanum juga melihat ada foto dirinya bersama Namira yang dipajang di meja samping ranjangnya.

"Dia sudah besar Maura, terimakasih sudah memberikan kepercayaan mu kepada ku." gumam Hanum.

Setelah itu ia tutup kembali pintunya dan segera turun ke bawah. Semuanya sibuk dengan aktifitas masing-masing, si kembar sedang sekolah, Zayn diruangan kerjanya dan Bi Asri sedang mencuci pakaian.

Hanum berjalan ke dapur, ia ingin membuatkan suaminya segelas es coklat yang akhir-akhir ini menjadi minuman kesukaan suaminya. Hanum mengambil bubuk coklatnya lalu memasukkannya ke dalam blender bersamaan dengan es batu dan air.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang