10.

46.4K 4.7K 101
                                    

"Keluarganya bagaikan surga, nyaman banget."
— Hanum Kharismaniyah

"— Hanum Kharismaniyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤍

Hari ini adalah jadwal Hanum pergi ke butik, seharusnya kemarin namun Umi Dinda merubah jadwalnya agar bisa sekalian dengan pihak keluarga. Seperti biasa, Zayn datang menjemput Hanum dan bersama Rendi yang membawa keluarga Hanum.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Hanum keluar dengan pakaian yang sudah rapih dan disusul oleh keluargannya dari belakang.

"Sudah siap?"

"Sudah." jawab Hanum dengan lembut

Zayn tersenyum, ia tidak sabar melihat Hanum memakai gaun untuk pernikahannya. Zayn jalan duluan, di tengah keluarga Hanum, dan Rendi di belakang.

"Di gandeng dong istrinya gimana sih." ucap Bu Kamil.

"Maaf, bukan muhrim."

"Lah? Kemarin dirangkul tuh." ketus Hira.

"Kalau tidak begitu, dia bisa melakukan hal nekat."

Zayn membukakan pintu untuk Hanum, tetapi Bu Kamila maju duluan untuk masuk. Untungnya Rendi menahan tangan Bu Kamila sampai Bu Kamila mundur ke belakang.

"Ibu sama saya." ucap Rendi.

"Sama aja toh."

"Beda." ketus Zayn.

Zayn menatap Hanum, ia memberi kode agar Hanum cepat masuk. Hanum masuk dan Zayn langsung menutup pintunya.

"Tidak usah memandang perihal mobil, kalau mau ikut masuk sekarang, kalau nggak biar saya dan Rendi tinggalkan." tegas Zayn.

Zayn masuk ke dalam mobilnya, ia melihat keluarga Hanum masuk ke dalam mobil Rendi. Mobil Zayn memang lebih bagus dari pada mobil Rendi, hanya berbeda mereknya saja.

Setelah itu Zayn melajukan mobilnya, mobil Rendi mengikuti dari belakang. Zayn sesekali melirik ke Hanum yang terus diam dari tadi, ia melihat di jari Hanum tidak ada cincinnya.

"Hilang lagi?"

"Apa? Apa yang hilang?"

"Coba lihat jari kamu."

Hanum memperhatikan jarinya, ia langsung menepuk jidatnya dan segera memakai cincinnya. Cincin itu ia simpan di dalam tas, takut hilang dan di ambil lagi.

"Maaf,"

"Kenapa? Lupa?"

"Takut diambil lagi, makanya di lepas dulu."

Zayn terkekeh pelan, ia tidak sengaja melihat wajah Hanum yang sedang mengerucutkan bibirnya itu. Zayn merasa gemas, ingin sekali mencubit atau menciumnya.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang