📢(SKUEL IKHWAN UNTUK DINDA)📢
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
SPIRITUAL - ROMANSA
Zayn Khalif El Emran, pria umur 27 tahun yang sudah menduda 6 tahun setelah istri tercintanya pergi untuk selama-lamanya yaitu, Maura. Pernikahan mereka hanya bertahan 1...
"Terimakasih sudah menjadi penyemangatku, Hanum." — Zayn Khalif
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍
Keesokkan harinya, si kembar tengah sarapan di rumahnya bersama Bi Asri. Tujuan mereka hari ini adalah ke makam Maura dan main ke rumah Ummah Aya dan Abah Hamzah.
Jarum jam baru menunjukkan pukul 07:56, Zayn belum bangun sedangkan anak-anaknya sudah pada wangi. Hanum masuk ke kamarnya dan melihat suaminya masih memeluk guling.
"Astagfirullah," gumam Hanum.
Hanum berjalan perlahan, ia membuka khimarnya dan duduk disamping suaminya. "Mas,"
Tidak ada jawaban dari suaminya, tangannya mengusap kepala Zayn sampai pria itu terkejut. Hanum terkekeh melihat wajah suaminya yang kaget tetapi belum membuka matanya dengan sempurna.
"Kaget yang," gumam Zayn.
"Makanya ayok bangun, anak-anak lagi sarapan tuh."
Zayn menganggukkan kepalanya, seperti biasa pria itu memeluk perut istrinya. Hanum hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengusap pipi suaminya.
"Mas bangun,"
"Nanti dulu sayang, ngantuk."
"Nanti kalau anak-anak yang bangunin kamu mau?"
"Nggak, sakit badan yang ada."
Hanum terkekeh, ia mencubit hidung sumianya dan menariknya. "Makanya banguunn!"
Zayn menarik tangan istrinya lalu bangun dan duduk. "Sakit ayang,"
"Mandi sana ih, bau asem, kita kan mau ke makam mas."
"Aku mager by,"
Hanum menyentil kening suaminya. "Nggak boleh gitu, tadi malam Maura bilang dia kangen kamu, ayo mas."
Zayn membelakkan matanya, ia menangkup pipi istrinya dan menatap Hanum dengan lekat. "Beneran?"
"Bohong. Udah sana mandi,"
"Ayang mah, aku serius, beneran?"
Hanum mengangguk dan tersenyum, ia merapihkan rambut suaminya. "Mandi ya, kita ke rumah Maura sama anak-anak."
Zayn mengangguk, ia turun dari kasur dan berlari ke kamar mandi. Hanum tersenyum tipis lalu merapihkan kasurnya dan mengambil pakaian untuk suaminya.
Memang benar Maura datang kembali ke mimpinya, hanya sebentar dan satu kali yaitu tadi malam. Maura hanya menyampaikan selamat atas kehamilan Hanum dan tepat sekali ia meminta agar Hanum dan Zayn membawa anak-anaknya ke makam karena ia sangat rindu.
Maura juga bilang, ia suka masuk ke mimpinya Namira dan Faiz hanya saja mereka berdua tidak mengenali bundanya. Maura banyak cerita tetapi hanya disingkat, tidak begitu jelas bagi Hanum.