"mami, definisi rumah itu apa sih, mi?" tanya sang anak.
Sang ibunda menoleh kearah sang anak dengan tatapan seolah bertanya.
"guru bahasa inggris ku bilang house dan home itu punya arti yang sama tapi beda makna, makanya penggunaan kedua kata itu berbeda. Aku bingung, kalau sama-sama rumah, kenapa maknanya berbeda?" keluh sang anak.
Kini ibunda mulai memberikan senyuman manisnya. Wanita paruh baya itu akhirnya menggenggam tangan sang anak dan memberikan usapan kecil padanya.
"house itu rumah dalam bentuk fisik, nak. Kayak sekarang ini, kita bisa lihat kan bentuk rumah kita berbeda dengan rumah tetangga yang lain, karena setiap rumah punya bentuk fisik, tapi kalau home..."
wanita itu mengambil jedanya sejenak. wanita yang dipanggil ibu itu mulai meraih salah satu bingkai foto yang terawat rapih tanpa debu yang berisikan sebuah foto usang beberapa orang di dalamnya.
"...kalau home itu lebih ke perasaan nya, nak. Gak semua rumah yang memiliki bentuk fisik memiliki perasaan. Seperti kita sekarang, perasaan home atau rumah kita terbelah setengah bersama mereka...
...ayah dan kakak-kakakmu. mereka rumah kita yang hilang." tutup bunda.
.
.
.sore dengan langit oranye menemani kediaman keluarga Suryana.
sore itu, semua anggota keluarga tengah berkumpul bersama di ruang tengah atau ruang keluarga.
walau bersama, tetapi mereka semua tengah sibuk dengan urusan masing-masing.
seperti Hyunsuk yang sedang sibuk dengan laptop dan buku-buku tebal disebelahnya. lalu ada Yoshi dan Mashi yang sibuk menyiapkan makan malam di dapur.
disana juga ada Junghwan yang sedari tadi sibuk memperhatikan kedua kakaknya itu memasak. kalau si kembar Ruto dan Jeongwoo sekarang sedang sibuk main PS di televisi rumah yang ditonton oleh kak Junkyu dan Doyoung.
Sama seperti Hyunsuk, Yedam juga sekarang tengah sibuk dengan tugas kuliahnya. Kalau Jaehyuk dan kak Jihoon sedang bergosip mengenai selebgram hits yang tengah terkena skandal.
Asahi sendiri sedang berada dipojok ruang tengah bersama teman kelompoknya yaitu Minjeong.
Sedangkan papi Hanbin tengah membaca koran sore layaknya bapak-bapak di ruangan yang berisik itu.
kalau kalian tanya apakah papi Hanbin tidak merasa terganggu dengan keberisikan diruang keluarga itu, jawabannya tidak.
papi Hanbin sangat menyukai kebisingan yang tercipta dari mulut anak-anaknya. Ia merasa seolah dirinya tak (lagi) sendirian di dunia ini.
"Asa! menurut lo rumah itu apa?" tanya partner nya itu.
Pertanyaan yang dilontarkan gadis itu berhasil membuat Asahi menghentikan kegiatannya. Laki-laki itu mulai mengambil posisi bersandar pada tembok sembari mengambil waktu buat berpikir.
Bagi Asahi, pertanyaan ini gak susah tapi entah mengapa terlalu kompleks untuk dijawab.
Seolah paham akan yang pria itu tengah rasakan, gadis itu akhirnya memutuskan angkat suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓
Fanfiction-𝐭𝐫𝐞𝐚𝐬𝐮𝐫𝐞 𝐟𝐭. 𝐉𝐞𝐧𝐧𝐢𝐞, 𝐡𝐚𝐧𝐛𝐢𝐧 𝘞𝘩𝘦𝘯 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘪𝘥... 𝘉𝘶𝘯, 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘣𝘢𝘫𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 " kisah tentang treasure yang bertumbuh tanpa sosok ibu " 𝘚𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘶 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘵�...