Di tengah-tengah suasana ramai ruangan private restoran.
"Om, suk, saya izin keluar sebentar ya. Saya mau ngerokok om, soalnya mulut saya asem." izin Ben kepada Hanbin dan Hyunsuk.
Keduanya yang tadi asik berbincang akhirnya menoleh kearah Ben.
"Oh, boleh Ben, silahkan! Nanti kamu langsung balik ke resort aja ya." persilahkan Hanbin.
"Iya, Ben. Nanti gue susul deh. Kabarin aja lo dimana." ucap Hyunsuk.
"Okay, permisi ya om." balas Ben.
Setelah berpamitan Ben langsung berjalan menuju keluar restoran.
"Ryujin gak mau ikut Ben ngerokok juga?" tanya Junkyu, tiba-tiba.
Ryujin yang mendengar penuturan itu langsung menoleh. Gadis itu langsung memasang raut muka yang sulit diartikan.
Peka akan situasi, Mashiho dan Chaeryeong mulai angkat bicara.
"Eh, Ryu! Kita balik ke resort duluan yuk! Gue ngantuk. Hoam." bohong Chaeryeong.
Chaeryeong langsung menarik paksa lengan Ryujin.
"Om, kak, dek, semuanya, kita pamit duluan ke resort ya! Terimakasih makan malamnya!" pamit Chaeryeong lalu menarik Ryujin keluar restoran.
Junkyu yang merasa aneh cuma bisa memiringkan kepalanya. Ia bingung kenapa teman-teman nya Mashiho itu langsung balik duluan.
"Pssttt... Kak..." panggil Mashi, pelan.
"Kenapa dek?"
"Nanti kakak minta maaf ya sama Ryu, soalnya anaknya gak suka kalau diungkit-ungkit mulu soal dia ngerokok." bisik Mashi.
Mendengar penjelasan dari sang adik membuat Junkyu langsung membelalakkan matanya. Laki-laki itu menepuk jidatnya karena merasa bersalah.
"Kamu kenapa, kyu?" tanya Chaewon yang heran dengan sikap tiba-tiba nya Junkyu.
Junkyu cuma menggelengkan kepalanya cepat. Ia tak ingin Chaewon tau dan mengomelinya.
"Gapapa, Chae. cuma kelupaan sesuatu!" bohong Junkyu.
Di sisi lain
Ben kini berada di area luar restoran. Laki-laki itu mulai mengeluarkan kotak rokok yang ada di saku celananya.
Saat ia ingin menyalakan rokoknya, laki-laki itu tiba-tiba memutuskan untuk mengurungkan niatnya, karena pandangan nya teralihkan ke arah pantai yang entah mengapa terlihat begitu indah di malam hari.
Ben memutuskan untuk jalan kearah pantai. Pikirnya ia ingin mencoba menikmati angin malam di pinggir pantai sejenak.
"Gila ya... Ternyata di balik kota yang se-hectic ini ada juga pemandangan seindah ini di sekitarnya." gumam Ben.
Benzio August. Sahabat Hyunsuk yang satu itu merupakan anak yang melankolis. Dirinya sangat teramat sensitif dengan keadaan disekitarnya. Mudah tersentuh dengan banyak hal.
"MAMI! AKU SAYANG MAMI! AKU IZIN UNTUK MENCARI PAPI, MI!" teriak seseorang.
Ben yang mendengar teriakkan itu langsung mencari sumber suara. Entah mengapa ia merasa tak asing dengan suara itu.
Saat laki-laki itu menghampiri asal dari suara tersebut, betapa terkejutnya dirinya mendapati sesosok gadis kecil yang ternyata benar tak asing untuknya.
"Loh, adek?!" tegur Ben.
Yang dipanggil 'adek' akhirnya menoleh kearah Ben. Gadis itu juga menatap terkejut laki-laki dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓
Fanfiction-𝐭𝐫𝐞𝐚𝐬𝐮𝐫𝐞 𝐟𝐭. 𝐉𝐞𝐧𝐧𝐢𝐞, 𝐡𝐚𝐧𝐛𝐢𝐧 𝘞𝘩𝘦𝘯 𝘕𝘢𝘥𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘪𝘥... 𝘉𝘶𝘯, 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘣𝘢𝘫𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 " kisah tentang treasure yang bertumbuh tanpa sosok ibu " 𝘚𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘶 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘵�...