kebenaran masa lalu

328 38 3
                                    

Sekelibat ingatan mengenai ucapan maminya itu membuat senyuman Queen luntur menjadi senyuman sendu.

Pikirannya sedikit berkecamuk akan apakah benar sekarang kakak-kakaknya sudah membenci ibunya?

"Kalo kak Wawan?" tanya Junghwan yang membuat Queen kembali tersadar dari pemikiran kalutnya.

Queen kembali tersenyum, tat kala antusias ingin menceritakan selanjutnya.

"Gue dulu Queen sama si Malika ini! Sesuai urutan aja biar Junghwan terakhir." ucap Ruto.

Queen pun mengangguk setuju dengan ucapan sang kakak.

"Okay... Mami bilang waktu mami lahirin kak Jeongwoo dan kak Haruto, mami agak kaget karena baru kali ini mami dapat kembar yang satunya duplikat-an papi dan satunya duplikat-an mami, tapi tetap kelihatan mirip satu sama lain." bukanya.

"Mami cerita kalo dulu kakak berdua sukanya rebutan ini dan itu, karena kalian itu sukanya hal yang sama, beda dengan kembar yang lain yang beda. Udah gitu katanya kalian tak terpisahkan. Pokoknya satu sakit, yang satunya ikut sakit juga. Satu nangis yang satu juga. Satu ketawa yang satu juga padahal mah gatau yang satunya lagi ngetawain apa. Satu tidur yang satunya juga, pokoknya selalu terkoneksi deh!" antusias Queen.

"Kalo mama nyebutnya udah kayak sepatu. Saling melengkapi dengan tugasnya masing-masing. Selaras namun tetap berbeda. Serupa tapi tidak bisa dikatakan sama maupun tak bisa dibandingkan. Kehadiran satu sama lain ya untuk saling melengkapi." kutip Queen.

Si kembar yang tadinya dalam hati yang kacau langsung melirik satu sama lain sembari merasa bersalah.

Apa yang diceritakan sang ibunda benar. Walau kini keduanya memiliki banyak perbedaan, tapi justru deskripsi sepatu itu semakin erat dengan hubungan keduanya.

Hanbin sendiri pun langsung melihat kearah kedua anak kembarnya. Senyuman manis terpatri pada wajahnya, sampai-sampai Dahyun yang sedari tadi memperhatikan pun ikut tersenyum.

"Kalau Queen boleh saran... Terlepas dari siapa yang memulai dan siapa yang salah, apapun juga masalahnya, alangkah lebih baik kak Jongu dan kak Ruto maaf-an. Soalnya setau Queen, sepatu gak bisa digunakan kalau salah satunya hilang, salah satunya berubah atau bahkan salah satunya rusak. Mami pasti seneng kalo kakak berdua akur kayak waktu kecil." saran Queen membuat si kembar tertampar.

Queen pun tersenyum tat kala melihat anggukan yang dilakukan oleh si kembar. Walau pelan dan samar, Queen yakin itu pertanda bagus.

Tak lama setelah itu, senyuman itu memudar ketika Queen menyadari kisah sedih baru saja akan dimulai.

"Sekarang kak Junghwan ya..." lirih Queen, mengundang atensi semua orang, terutama Junghwan.

"Kenapa?" bingung Junghwan.

Queen pun segera memasang senyum tipisnya mengingat kembali cerita sang bunda.

"Sebelumnya Queen mau minta maaf ke ayah atau kakak-kakak yang tau maupun gak tau soal masalah ini. Queen hanya akan menceritakan sebagaimana seharusnya Queen ceritakan." peringatnya.

"K-kak Junghwan dulu juga lahir kembar." ungkap Queen.

Semua yang hadir disitu langsung terbelalak kaget, kecuali sang ayah. Hanbin sendiri hanya bisa menghela nafas kala menyadari ternyata sekarang waktunya sebuah rahasia terbongkar.

ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang