terpaku

440 52 0
                                    

karena hari sudah semakin larut dan studio kampus selalu tutup jam 7.30 malam, maka Mashiho memutuskan mengajak teman-teman kelompoknya untuk mengerjakan proyek kelompok dirumahnya.

sebenarnya alasannya karena rumahnya yang jelas lebih aman buat anak-anak perempuan yang kelihatannya sudah pada risih dengan suasana studio kampus yang makin malam makin horor.

selain itu Mashiho peka sekali melihat teman-temannya yang sudah sangat risih dengan badan mereka sendiri yang sepertinya sudah lengket, makanya kalau dirumah Mashiho, mereka semua bisa numpang mandi dan pinjam baju nya keluarga Mashiho.

alasan lainnya adalah rumahnya yang paling dekat diantara teman-teman kelompoknya yang lain. Ada sih yang lebih deket, tapi itu kost dan setau Mashiho kalo kost-an tuh biasanya ada jam nya dan gak sembarang orang boleh masuk.

lagian Mashiho gak keberatan karena setidaknya dirinya tak perlu khawatir sama orang rumah yang kemungkinan untuk gak mager masak itu dikit.

"nah, ini rumah gue! Cha, tolong ambil alih ini motor, gue buka pager dulu biar kalian bisa parkir di dalem." ucap Mashi.

"oke!" balas Chaeryeong kemudian maju ke bagian depan motor setelah Mashi turun.

akhirnya laki-laki itu membuka pagar rumahnya yang cukup berat dan tinggi itu. Setelah berhasil, pria itu langsung mengarahkan teman-temannya untuk masuk dan memarkirkan motor milik mereka.

Sebenarnya kelompok proyek Mashi gak rame-rame banget, cuma ber-7 termasuk Mashiho.

Kebetulan yang cowok-cowok pada bawa motor, nah yang cewek-cewek lagi ada yang gak bawa dan ada juga yang emang gak pernah bawa kendaraan kayak Chaeryeong. Ya karena kost nya Deket sih sama kampus.

"yuk masuk!" ajak Mashiho.

kini ke-6 tamu tersebut mengikuti Mashiho selaku tuan rumah untuk masuk kedalam. Ketika mereka masuk, betapa terkejutnya mereka melihat orang-orang yang ada di rumah itu.

mereka terkejut melihat bahwa isi dari rumah itu laki-laki semua, malah banyak banget lagi jumlahnya. maklum saja, Mashiho itu memang bukan anak yang terbuka, makanya gak banyak teman kampusnya yang tau mengenai keluarganya.

"Mashi, itu kakak lo semua?" tanya Chaeryeong.

Mashiho pun mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.

"Mashi pulang!" pekik Mashi, membuat semua orang dirumah itu mengalihkan atensinya kepada Mashiho.

"loh dek, bawa rombongan?" tanya Yoshi.

Mashiho pun kembali mengangguk untuk menjawab pertanyaan sang kakak.

"wah, kebetulan gue sama Yoshi baru aja mau masak. Yaudah, tamunya suruh duduk dulu, Shi. abis itu makan bareng baru kalian nugas lagi. Sini, temen-temennya Mashiho, duduk, jangan sungkan!" ucap Jihoon.

Ke-6 teman Mashiho itu langsung masuk dengan sopan. Mereka semua akhirnya mengambil posisi duduk mereka di sofa ruang tamu.

Sebenarnya saudara-saudara Mashi lagi di ruang keluarga, tapi berhubung ruang keluarga dan ruang tamu sebelahan dan cuma terhalang sama satu lemari besar, jadinya gak begitu ketutupan ruang keluarga nya.

"Duduk aja, nyantai! anggep rumah sendiri! Kalian pada mau minum apa? Nanti gue ambilin." tawar Mashi.

"Kita semua air putih aja deh, Shi. Gak enak sama saudara lo." ucap Heesung, salah satu anggota kelompok itu.

"Jangan, kamu buatin teh anget aja dek di teko besar, terus sediain gelas. Mas tau kalian capek, keliatan nya juga tugas kalian masih banyak, daripada sakit karena masuk angin mending minum yang anget-anget." perintah Hyunsuk yang kebetulan tadi mendengar percakapan mereka.

ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang