bagi nomor

365 47 0
                                    

waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, belum ada satupun anggota kelompok proyek Mashiho yang balik ke rumah karena proyeknya belum selesai.

"Masih nugas dek?" tanya papi Hanbin.

Papi Hanbin sudah pulang jam 10 tadi. Papi awalnya terkejut melihat tumben-tumbenan anaknya itu bawa pasukan, biasanya dia yang diculik sama pasukan kelompoknya.

"Masih pi, oh iya, kayaknya mereka nginep deh pi disini, soalnya mau pulang juga udah malem banget, gapapa kah?" izin Mashi.

Hanbin pun menghela nafasnya. Sebenarnya agak gak etis menurutnya membiarkan anak perempuan menginap dirumah yang isinya rata-rata laki-laki semua, tapi mau bagaimana. Akan lebih bahaya lagi kalau mereka semua pulang selarut ini.

"Yaudah, nak, tapi kamu suruh mereka izin sama orangtua masing-masing dulu, terus nanti yang perempuan suruh tidur di kamar kak Junkyu tuh. Nanti papi bilangin ke kak Junkyu ngungsi dulu dia ke kamar Yoshi. Terus kamu sama yang lain tidur di kamar kamu ya, ambil aja kasur lipat di kolong kamar papi, oke?" perintah Hanbin.

Mashiho pun mengangguk sembari memberikan senyuman manisnya.

"Siap, pi! Makasih!"

Mashiho akhirnya beranjak pergi bergabung kembali dengan kelompoknya yang masih terfokus mengerjakan tugas mereka.

Sebenarnya deadline mereka masih 1 Minggu lagi, tapi di semester ini mereka lagi sering-sering nya dapet tugas, makanya mereka ngejar sekarang. Setidaknya selesai 3/4 nya lah.

"guys, nanti jam 12 kalau udah capek kita tidur aja. Yang cewek nanti tidur di kamar kakak gue, yang laki ikut gue tidur di kamar gue." ucap Mashiho.

Semuanya pun mengangguk paham. Maklumlah, kesibukan mereka membuat ke-6 nya terlalu terpaku pada tugas mereka.

"Anyway udah pada izin ortu atau ibu kost kan?" tanya Mashi, memastikan.

Lagi-lagi semuanya mengangguk. Ke-6 nya merasa terlalu lelah untuk sekedar merespon pertanyaan sang tuan rumah.

"Cha, beneran udah izin?" tanya Mashi.

Sejak kejadian waktu dulu saat Chacha kabur dari rumahnya, Mashi selalu mewanti-wanti gadis itu untuk bertindak lebih bijak lagi.

Kalau bukan karena Mashi, pasti anak itu gak bisa diizinin nge-kost sekarang. Padahal sebenarnya rumah gadis itu cuma 45 menit dari kampus, tapi gadis itu lebih memilih tinggal terpisah dari keluarganya semenjak kejadian itu.

untung saja orang tua Chaeryeong percaya pada Mashiho. Itu semua karena Mashiho membantu orangtua Chaeryeong untuk membujuk anak itu pulang.

"Udah kok! tadi aku chat ibu kost bilang mau nginep tempat temen, sama chat mama bilang mau nginep tempat kamu karena kerkel." balas Chaeryeong.

Mashiho akhirnya mengangguk paham. Pria itu kemudian kembali berganti dengan teman-temannya menyelesaikan proyek yang ada.

"Gue gak ditanya?" goda Ryujin.

Semuanya yang awalnya terfokus pada proyek akhirnya terpecah fokusnya mendengar penuturan Ryujin. Mereka tertawa mendengar godaan gadis itu.

Begitulah Ryujin, parasnya yang cantik sebenarnya hanya merupakan tipu muslihat dari sikapnya yang konyol. Walau gadis itu termasuk anak populer di kampus, tapi sebenarnya Ryujin lebih sering cuma nganggep para bucinnya sebagai teman.

"Gue pikir makin malem makin waras, ternyata makin gila." gumam Mashiho yang malah semakin membuat teman-teman nya tertawa.

"Hahaha... Ngakak banget si Ryujin minta diperhatiin! Hahaha." pekik Beomgyu.

ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang