minta maaf

360 33 0
                                    

Malam hari tiba.

Malam itu semua orang yang ikut keluarga Suryana berlibur lebih memilih untuk melakukan kegiatan masing-masing.

Hanbin telponan dengan anaknya, Yedam di dalam kamar. Mashiho dan kelompok proyek mulai kembali mengerjakan proyeknya. Asahi dan Winter juga mengerjakan tugas perkuliahan yang lain.

Tak lupa para adik-adik juga berkegiatan masing-masing, seperti Haruto dan Jeongwoo berkeliling area sekitar Resort bersama ketiga temannya, yaitu Jungwon, Bahiyyih dan Yeeun. Doyoung menonton film bersama kedua temannya, Yuna dan Sunoo. Kalau Junghwan sedang bermain game di kamar bersama Jongseob.

Kalau para kakak, seperti Hyunsuk dengan temannya Ben sedang tidur-tiduran sambil mengerjakan tugas akhir di kamar. Jihoon malah sedang menemani Lia dan Chaewon berfoto di pantai dan sekitarnya. Yoshi dan Jaehyuk sedang jalan-jalan bersama masing-masing kekasih.

Sedangkan Junkyu...

Tok...tok...tok...

"Sebentar ya guys, gue bukain dulu!" seru Mashiho.

Mashiho pun beranjak dari tempatnya duduk tadi, lalu membukakan pintu kamarnya yang di ketuk dari luar oleh seseorang.

Saat laki-laki itu membuka pintu tersebut, dapat ia lihat ada presensi kakaknya, Junkyu, sedang berdiri canggung di depan pintu.

"Loh... Ngapain kak?" tanya Mashi, to-the-point.

Junkyu yang ditanya cuma bisa memasang senyum ragunya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"A-ada si Ryujin gak dek?" tanya Junkyu, ragu-ragu.

Mashiho pun akhirnya paham maksud kedatangan dan tujuan dari sang kakak.

"Kakak baru mau minta maaf sekarang? Tapi mood anaknya lagi gak baik loh... Kecapekan dia, beneran mau sekarang?" tanya Mashiho, memastikan.

Junkyu mengangguk mantap.

"Kalo gak sekarang nanti ke tunda-tunda lagi, Shi. Kakak juga gabisa tidur karena ngerasa bersalah, dek, jadi mending sekarang kan?" putus Junkyu.

Mashiho mengangguk paham. Dari lahir sudah bersama Junkyu membuat dirinya sangat paham sikap sang kakak. Kakaknya itu walau lebih tua darinya tapi sikapnya masih seperti anak kecil, makanya jika ia berbuat salah dan tak segera menyelesaikan nya, ia akan susah tidur bahkan bisa sampai menangis.

"Yaudah, kakak tunggu sini dulu terus aku aja yang panggil anaknya, oke?" pinta Mashi.

Junkyu tersenyum lebar lalu mengangguk. Dalam hatinya ia sudah sangat berterimakasih pada adiknya yang super baik itu.

Tak menunggu lama, sosok yang Junkyu itu akhirnya keluar dari ruangan.

"Siap-- loh? Kak Junkyu?" ucap Ryujin.

"Ekhm... Dek, boleh temenin kakak jalan-jalan nyari martabak gak?" kikuk Junkyu.

"Hah? Disini mah mana ada mar--"

"Ada! K-katanya sih ada... Please temenin ya dek... Gue takut gelap soalnya!" bohong Junkyu.

Sebenarnya sekarang Ryujin sedang mengernyit bingung. Maksudnya tiba-tiba banget ini orang minta temenin beli martabak yang 'katanya' ada disekitar situ. Paling aneh nya lagi kenapa harus minta Ryujin yang temenin, padahal ada adeknya atau saudaranya yang lain. Ah! Bahkan laki-laki dihadapannya itu juga mengajak gebetan nya kesini kan?

"Tapi gue lagi nug--"

"Ryu! Tolong temenin kakak gue ya! Soalnya bagian gue belom selesai, kan punya lu udah selesai kan?" pekik Mashi dari dalam kamar.

ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang