08. Marahnya raja biang onar
Jangan lupa vote dan coment ya 🥺
Hari ini Haira memilih di antar oleh para bodyguardnya menuju sekolah, sebenarnya Gara sempat menawarkan untuk berangkat bersama, tapi ketika mendengar nada ketus dari cara laki-laki itu berbicara membuat Haira bete duluan. Acara pertunangan kemarin berlangsung lancar meskipun gadis ini masih kesal dengan Gara karna dengan tiba-tiba laki-laki itu pergi dan meninggalkannya seorang diri di dalam kamar yang terbilang masih asing untuknya.
“Sudah sampai non— sorry, Haira.” ucap bodyguard yang berada di kursi kemudi, Haira sendiri mengangguk lalu keluar dari mobil mercy keluaran terbaru itu. Bunyi dari tutupan pintu mobil mengundang perhatian beberapa orang, Haira sendiri terus berjalan, mengabaikan tatapan-tatapan menyebalkan dari orang-orang kepo tentang gaya hidup gadis cantik ini.
Sejauh mata memandang, SMA Cahaya Langit masih sepi. Baru beberapa saja yang datang, itu pun dengan circle masing-masing. Baru saja Haira ingin berbelok, berniat ingin memasuki kelas. Namun, ia mendengar suara berdebam dari arah kelas dua belas IPA 1 yang merupakan kelas tetangga.
Haira mendekat ke ujung pintu, sebisa mungkin ia tidak menimbulkan suara. Betapa terkejutnya ia, mendapati Rio— cowok yang tak kalah nakal dari Gara sedang menggebuki salah satu siswa culun yang sekarang sudah terkapar tak berdaya di lantai.
“Gue nyuruh lo buat ambil foto Haira pas lagi ganti baju! Bukan pas lagi main kasti! Lo goblok atau dongo si?!” teriak Rio kencang, diiringi dengan satu bogeman di pipi siswa culun itu.
Haira langsung menarik diri untuk menjauh, apa yang Rio katakan? Ia menyuruh anak culun untuk memotretnya yang sedang berganti baju? Tanpa sadar pelupuk matanya memanas.
“Brengsek.” untuk pertama kalinya Haira mengumpat, selama ini ia berlaku baik di SMA Cahaya Langit. Tapi untuk kali ini, ia tidak akan berlaku baik kepada seorang bajingan seperti Rio.
BRAK!
Rio dan anak culun itu terkesiap melihat Haira yang menyorot keduanya dengan tajam, gadis ini sudah melempar tas-nya, persetan dengan buku-buku pelajaran miliknya keluar semua. Saat ini, Haira hanya ingin menampar laki-laki bernama Rio itu.
“Haira? Lo ngapain disini?” tanya Rio kikuk.
PLAK!
“BANGSAT BANGET LO JADI COWOK! ANJING LO RIO!” teriak Haira menggebu-gebu di depan wajah Rio yang memerah sehabis ia tampar. Tamparan itu begitu kencang, Ter ukti sudut bibir Rio berdarah.
“Maksud lo apa jalang?! Dateng-dateng nampar pipi orang!” balas Rio membalas dengan teriakan juga. Haira tidak ciut, justru emosinya semakin meningkat karna panggilan laki-laki itu.
“Jalang? Jalang lo bilang?! Kurang ajar!” tanpa menunggu lagi, Haira menendang perut laki-laki sialan itu, menendangnya sekuat mungkin. Entah karena sedang dikuasai emosi, atau memang ilmu bela dirinya yang ternyata masih terkunci di dalam dirinya, tendangan itu begitu dahsyat sampai Rio tergelak di lantai.
Haira kira Rio sudah tepar, ternyata belum. Laki-laki itu bangkit, berniat menendang Haira, lebih tepatnya ingin menendang dada Haira, namun itu tak akan pernah terjadi karna laki-laki bejat itu sudah terkapar lagi karna di tendang oleh seseorang, bukan Haira, melainkan Gara.
“Gara?!” pekik Haira sambil bergerak mundur karna melihat keberutalan Gara yang sedang menendang, menonjok, menginjak perut Rio tanpa ampun apa lagi belas kasih. Laki-laki itu seperti kesetanan, auranya pun ikut berubah mengerikan.
Gara menarik kerah baju Rio yang sudah banyak bercak darah, “Lo emang senior gue, tapi gue gak akan pernah sudi berbagi apa yang udah jadi milik gue.” ucap Gara lirih, suaranya begitu rendah yang menandakan bahwa ia sedang berusaha mengontrol emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGARA
Teen Fiction"Kenapa sih lo musti terima nih perjodohan? Lo sengaja ya?!" "Kalo iya? Kenapa? Mau ngelawan gue?" *** Zafia Haira Intania, gadis cantik yang sudah terperangkap oleh jebakan adik kelasnya sendiri, ralat! Calon suaminya sendiri. Ya, Haira dijodohka...