24 - Chup!

4.9K 347 12
                                    

24 - Chup!

Aku balik lagi! Vote & comentnya aku tunggu!😙😙

FOLLOW IG & TIKTOK
@cahyaadellaa
@cahyadimedina

⚠️ Follow akun wp aku supaya enggak ketinggalan update! ⚠️

***

Mendengar ucapan Gara barusan, lantas Haira memalingkan wajah. Jangan sampai wajah meronanya terlihat oleh Gara apa lagi pasukannya itu, bisa jadi ledekan sepanjang malam nanti! Buru-buru gadis ini menetralkan ekspresi wajahnya menjadi sok galak.

"Dih! Apaan sih lo? Gue gak akan baper ya sama gombalan lo yang udah kadaluarsa itu," ucap Haira judes, tapi wajahnya melengos tidak berani menatap wajah Gara.

"Kalo ngomong tuh tatap mata lawan bicara, salah bantal makanya miring mulu?" balas Gara yang memancing tawa dari teman-temannya.

Sontak Haira menghentakkan kakinya, lalu memasang wajah marah. "Tidur aja belom! Masa iya udah salah bantal! Lagian gue gak mau tatap mata lo takut kena virus tau gak?!" Elak Haira kemana-mana.

"Virus cinta, eaaakk!" Celetuk Jian semakin membuat tawa yang lain menggelegar.

Mendengar tawa yang semakin menjengkelkan, Haira masuk ke dalam mansion lalu membanting pintu sekeras-kerasnya. Hal itu mampu membuat yang lainnya panik, pasalnya suami dari gadis yang baru saja ngambek itu menatap seluruh pasukannya dnegan tatapan mematikan layaknya harimau yang kelaparan.

"Sampe istri gue ngambeknya lama, lo semua jadi tulang-belulang." ancam Gara lalu buru-buru menyusul Haira.

"Lah! Lah! Bos! Kan situ duluan yang godain! Ngapa jadi kita-kita yang diomelin? Mana diancemnya serem banget lagi." seru Ezo kelimpungan sendiri, ucapan Gara tidak pernah main-main.

Rehan geleng-geleng kepala, "Nih bocah mau dikemanain?" ucapnya sembari menunjuk Arga yang sudah tak sadar kan diri.

Rayan menelisik tubuh Arga yang terkapar tak berdaya di aspal, hari telunjuknya ia arahkan ke dagu, seolah berfikir keras. "Buang ke laut aja gimana? Biar dimakan hiu. Itung-itung sedekah." ucapnya serius. Yang lain langsung menyorakinya.

"Sabi juga tuh, lumayan jadi santapan hiu, pasti tuh hiu berterima kasih banget sama kita karna udah ngasih dessert." Balas Fezo, ikutan gila.

Rico menarik nafas lelah, lama-lama dia bisa ikutan gila kalau masih berdiri di dekat gengnya yang rata-rata memiliki kapasitas otak yang lebih sedikit dari manusia umumnya. Jadi, laki-laki ini memutuskan untuk menenangkan kepalanya yang sebentar lagi akan meledak akibat kegoblokan teman-temannya. "Ric! Mau kemane lo?! Bantuin angkat si jelek nih!" ucap Rayan namun Rico hanya mengangkat tangannya lalu masuk ke ruang tamu Gara dan Haira.

"Angkat dah Yan, gue mau rebahan di sofa mahal punya Gara, beuh mantep dah keknya kalo buat tidur." sahut Jian lalu ikut masuk ke dalam mansion.

Rayan ingin sekali menimpuk kepala Rico dan juga Jian dengan batu bata, bukannya bantuin temennya yang lagi kesusahan ngangkat bada yang penuh dosa ini, eh malah ditinggal rebahan. "Udah, sini gue bantuin." Ucap Rehan lalu memposisikan dirinya untuk bersiap mengangkat tubuh Arga.

Rayan memegang dadanya lalu memasang wajah mendramatisir. "Oh Rehan ku sayang, hanya engkaulah yang bisa ku andalkan!!" Sontak ucapan Rayan langsung membuat yang lainnya ingin muntah, terlebih lagi Rehan.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang