58 - Tigara & Haira [END]

4.1K 214 70
                                    

58 - Tigara & Haira

OMG!!! Ini udah di chapp ending lhooo! 😭😭😭😭 Udah siapkah??? Aku nulisnya jedag-jedug nihh 🤧🤧

Semoga ending ini adalah ending terbaik. Dan semoga kalian bisa mengerti kenapa aku ambil ending ini untuk menjadi akhir kisah perjalanan Gara dan Haira. So, terlalu awal memang untuk mengatakan ini but gapapa, terima kasih untuk kalian yang selama ini sudah rajin memberikan vote, coment juga dukungan untuk aku melalui kolom komentar wp maupun Ig, terima kasih karena sudah menemani aku menuntaskan cerita ini sampai rampung.

Dan aku mohon maaf jika ada kesalahan kata ataupun makna di dalam cerita ini, aku juga manusia biasa, bisa khilaf dan salah 🥺🙏

Terakhir,
Salam sayang,
cahyaadellaa, istri sahnya heeseung ♡

— ENDING —

BATAS SUCI

***

BANDARA Soekarno-Hatta benar-benar ramai, namun keramaian itu bagaikan sebuah kesakitan untuk perempuan yang sekarang tengah berlari sejadi-jadinya dengan koper berwarna merah berukuran sedang yang ia tarik sebisanya. Dadanya kembang-kempis menahan air mata yang membeludak dikala melihat Leon melambaikan tangan kepadanya—mem beri tahu bahwa mereka menunggunya disana.

Perempuan ini berlari kencang hingga tubuhnya menabrak tubuh sang papa yang memang sedari tadi sudah siap menangkapnya. Tangisnya pecah saat itu juga, rasanya kakinya tak dapat lagi berpijak di tanah.

"Pah... Tell me kalau yang papa bilang itu bohong... Tolong bilang ke aku kalau itu bohong, pah. Please."

Leon mengeratkan pelukannya, ia bisa merasakan keterguncangan itu hanya dari suara parau putrinya. Belum lagi air mata itu turun semakin deras, putrinya sekarang benar-benar terluka. Jauh lebih terluka.

"Kita ke rumah sakit sekarang, ya? Rara mau liat dia kan?" Leon lebih memilih tidak menjawab pertanyaan dari putrinya, ia membiarkan putrinya tahu sendiri.

Ya. Perempuan itu tentu Haira, ia datang tepat pukul 14.00 WIB dan langsung mengabari Yasmine dan Leon. Di dalam pesawat ia benar-benar tersiksa, terlebih lagi tidurnya selalu melihat bayang-bayang dia dan mengakibatkan dirinya terbangun dengan seluruh badan sudah dibanjiri oleh butir-butir keringat juga nyeri di hatinya.

"ENGGGAK!!!! GARA!!!!" teriak Haira yang terbangun dengan wajah terengah-engah, beberapa pramugari mendekat kearahnya untuk sekedar bertanya apa yang terjadi namun perempuan ini hanya menggeleng lalu menangis. Ia hanya meminta dibawakan air putih saja dan para pramugari itu bergegas mengambilkan segalas air.

Ketika salah satu pramugari sudah memberikannya segelas air putih, dan memastikan dirinya sudah baik-baik saja, pramugari itu pergi. Haira sendiri menutup wajahnya dengan telapak tangannya guna mengusir mimpi buruk itu. Ia menangis pelan disana.

"Ya Tuhan aku mohon..." erang Haira yang masih terus menangis. Pasalnya mimpi itu seperti petanda, mimpi itu bagaikan pertemuan terakhirnya dengan Gara yang tentunya melalui mimpi.

Gara memang ada di mimpi itu, tetapi laki-laki itu hanya diam sembari tersenyum teramat manis yang ia lemparkan ke arahnya. Di dalam mimpi itu juga Haira tidak dapat menjangkau Gara, ia seakan berlari di tempat, dan puncaknya laki-laki itu menghilang diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan.

Melihat Haira yang masih tampak lemas, Leon memutuskan untuk menggendong putri semata wayangnya menuju parkiran mobil diikuti dengan Yasmine yang sudah menangis tergugu. Dibelakang Yasmine terdapat Fara dan juga Rahma yang senantiasa mengelus pundak Yasmine meskipun keduanya juga mati-matian menahan lelehan air mata.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang