09. Ruang BK
Jangan lupa vote & coment 🥺
Gara menggandeng lembut jemari Haira menuju ruang BK. Laki-laki itu terlihat santai menanggapi cuitan-cuitan dari pengikutnya, dibandingkan Gara, Haira justru kesal setengah mampus sama calon suaminya itu! Meskipun sering jadi pusat perhatian, Haira tetap saja risih bila ditatap garang oleh fans-fans fanatik Gara yang banyaknya ngelebihin fans artis-artis lokal. Tatapan-tatapan tak rela dan sedih dari para pengagum rahasia Gara tak bisa dipungkiri, banyak dari mereka yang patah hati, bisa dibilang hari ini adalah hari patah hati massal siswi SMA Cahaya Langit.
“Jadi, kenapa kamu mukul Rio, Gar?” tanya Bu Riska ketika Haira dan Gara sudah duduk bersampingan.
“Laki-laki sialan itu nyuruh Fiko, si anak culun dari kelas X IPA 3 untuk foto Haira yang lagi ganti baju. Coba ibu bayangin, gimana anak perempuan ibu yang paling ibu sayang di foto pas lagi ganti baju sehabis olahraga? Apa yang ibu lakuin? Pasti sama seperti saya kan?” terang Gara panjang lebar sekaligus menohok Bu Riska tanpa memberi jeda untuk guru BK itu membalas apa lagi memotong ucapannya.
“Dan senior saya itu kepingin nendang Haira! Dia itu cowok apa banci sih?! Untung saya dateng tepat waktu. Coba kalau enggak? Haira bisa ditendang bu, Haira itu perempuan. Perempuan itu kodratnya di lindungi bukan disakiti apa lagi dikhianati.” Gara menahan amarahnya ketika membayangkan wajah si brengsek Rio.
Haira terharu mendengar ucapan dari bibir tipis laki-laki yang berada di sampingnya ini, meskipun Gara sering kali memimpin tawuran antar sekolah, tapi laki-laki itu tak pernah sedikit pun memiliki niat busuk kepada para gadis. Justru, Gara sangat menghargai para gadis, ya walaupun sempet ngambil first kiss Haira. Tapi, Haira kan calon istrinya jadi wajar saja dong.
Tanpa sepengetahuan Bu Riska, tangan Gara sudah melingkar di pinggang Haira, mencubit pelan pinggang calon istrinya. Haira melotot kaget melihat Gara yang malah stay cool meskipun sudah dipelototi. Haira menyesal sudah memuji-muji Gara yang sekarang malah seenak jidat mengusap-usap pinggangnya.
“Tapi tetep aja kamu salah Gar, ibu akan memberi kamu hukuman skorsing selama tiga hari. Dan untuk Haira, pihak sekolah akan memanggil orang tua Rio untuk menyelesaikan masalah ini bersama orang tua kamu.” ucap Bu Riska yang langsung disela oleh Gara.
“Saya mau Rio di keluarin dari sekolah. Ibu tau kan paman saya ini pemilik yayasan SMA Cahaya Langit?” balas Gara setajam silet. Ia benar-benar masih terbakar.
Tampak Bu Riska menghela nafas berat, “Gara, walaupun paman kamu pemilik yayasan, beliau juga tidak bisa langsung mengeluarkan Rio tanpa persetujuan kepala sekolah.”
“Jelas bisa dong! Pemilik yayasan adalah pemegang kuasa penuh untuk mengeluarkan atau memasukkan siswa mau pun siswi ke sekolah ini. Jika kepala sekolah tidak menyetujui, yang ada beliau yang di pecat sama paman saya! Ibu gak usah mencoba membodohi saya, jelas saya tau struktur kepimpinan di sini!” balas Gara berapi-api, ia merasa di bodohi. Bu Riska gelagapan.
“Gara... Ibu hanya...”
“Saya gak perduli ibu mau bersilat lidah atau semacamnya! Yang jelas, hari ini, saya akan minta paman saya mengeluarkan si Rio! Dan kepala sekolah harus setuju! Harus! Atau dia yang dipecat!” Gara bangkit, tak lupa ia menarik lengan Haira untuk keluar ruang BK.
Kan sudah dibilang, Gara tidak bisa di bodohi, dan jangan pernah menganggap remeh raja biang onar yang satu ini.
***
Gara membawa Haira menuju kantin yang masih sepi, ia memesan jus mangga, sedangkan Haira dipesankan teh manis hangat. Aura dari laki-laki itu masih sama, menyeramkan dan mengerikan. Haira sendiri tidak ingin membuat Gara semakin marah, jadi ia memutuskan untuk diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGARA
Teen Fiction"Kenapa sih lo musti terima nih perjodohan? Lo sengaja ya?!" "Kalo iya? Kenapa? Mau ngelawan gue?" *** Zafia Haira Intania, gadis cantik yang sudah terperangkap oleh jebakan adik kelasnya sendiri, ralat! Calon suaminya sendiri. Ya, Haira dijodohka...