22 - What's wrong with Haira?

4.1K 311 6
                                    

22 - What's wrong with Haira?

Vote ya kawan-kawan, aku ngetiknya ngumpet-ngumpet takut ketahuan emak☺️🔪 demi kalean semua.

***

Kelamnya malam semakin menjadi, tatkala racauan dari binatang malam yang mulai keluar dari sarangnya, laki-laki bernetra cokelat pekat itu menyusuri jalanan ibu kota yang lenggang dari manusia, membawa balok kayu yang dihiasi paku.

Di belakangnya berdiri puluhan anak buah yang sudah siap berteriak atas kemenangan mereka, setiap leher dihiasi dengan slayer berwarna merah darah yang bersimbol berani dan beringas.

"MATI LO MALAM INI!" teriak Gara menghapus keheningan malam dengan teriakannya yang menggema walau tanpa pengeras suara.

"MAJU!!" teriaknya lagi, dan kali ini seluruh anak buahnya menyerang tanpa berhenti, seperti perintahnya satu jam yang lalu.

Ya, Gara malam ini memutuskan untuk menjadi pemimpin tawuran lagi, karena apa? Sudah jelas karna sikap Haira tadi siang dengannya. Laki-laki itu marah, kesal, geram, namun ia tak bisa menumpahkan itu semua kepada istrinya. Yang bisa ia lakukan saat ini adalah memukuli lawannya secara membabi buta untuk menyalurkan perasaannya yang tak terkendali akibat istrinya sendiri.

Rasanya sangat sakit ketika mendengar  bibir merah muda itu membicarakan tentang sifat jeleknya, rasanya sangat menyesakkan ketika bibir merah muda itu membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, rasanya sangat keterlaluan ketika bibir merah muda itu tidak menerima kehadirannya. Rasanya Gara ingin membungkam bibir merah muda itu dengan bibirnya sekuat-kuatnya, seganas-ganasnya. Ia sudah tersinggung.

Sirine polisi yang berbunyi nyaring membubarkan para pemuda yang haus akan perkelahian itu, kubu dari SMA Cahaya Langit masuk ke dalam mobil Rico yang berada tak jauh dari tempat tawuran berlangsung, sedangkan kubu lawan kocar-kacir mencari persembunyian.

Gara sendiri sudah menaiki motor trail-nya yang sudah lama bersemayam di garasi, laki-laki itu memimpin jalan bersama sahabatnya, Rayan. Komando pun sudah diambil alih oleh Rayan, laki-laki ber-cap playboy itu mengerahkan seluruh pasukan untuk ke rumah Rico yang berada tak jauh dari area tawuran.

"EH BANGSUL! BAWA MOBILNYA CEPETAN! LELET AMAT KEK KECOA!" teriak Rayan yang dibalas sorakan menggebu dari mobil yang dikendarai Rico, Rico tak hanya membawa satu mobil, ia membawa tiga mobil sekaligus.

"Gimana bro?! Udah lebih tenang sekarang?!" Teriak Rico dari mobil, seluruh pasukan kompak ikut menyahut.

"Pasti udah lah, cewek mah kagak usah dipikirin say!" seru Ezo, si kurcaci tapi cabe rawit.

"Semangat bos! Cewek cantik emang susah ditaklukkin!" Balas Fezo, si pintar memberi guyonan.

"Cewek tuh begitu, diawal galak diakhir pasti bakalan manja." Balas Rehan, si cowok kulkas yang salah pergaulan.

"Si bos mah enak, muka cakep, dompet tebel, silsilah keluarga dari keluarga terpandang, gak dapet Haira pun masih ngantre selangit!" balas Jian, si julid dari kelas IPS 2. Dia nyasar ke IPS 3.

Balas-balasan itu tidak disahuti Gara, melainkan laki-laki itu semakin menancap pedal gas diatas rata-rata, mendahului pasukannya yang memiliki otak setengah manusia setengah setan.

***

Haira menggigit ibu jarinya ketika melihat jam yang terpasang di dinding sudah menunjukkan pukul 23.55, sudah selarut ini tapi Gara belum pulang juga. Rasa bersalah kian menyeruak ketika bola matanya tak sengaja menemukan figura foto yang masih tersusun rapi di dalam kardus.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang