20 - Hotspot

4.9K 333 6
                                    

20 - Hotspot

Haiii aku balik lagi💗 tolong yee tolong, votenya disenggol🔪 tolong juga jangan jadi sider ya wahai orang-orang yang beriman ☺️😌

***

CANTIK ITU LAH KAMI (3)

Rahma besti
@haira, coy gimana malper lo? Enak ga?? Bagi-bagi pengalaman donggss

Rahma besti
Ganas gak tuh si Gara? Beuh gue gak kebayang kalau gue nikah sama Rico gimana ya? ARGGH adek jadi malu🙈

Fara
Idiewww, Ra... Ra... Temen lo otaknya perlu di bersihin pake vacoom cleaner 😒

Rahma besti
Emang lo kata otak gue ngeres kayak kasur gabuk?!

Fara
Nah emang? Alhamdulillah, lo sadar juga mah 🙏🤲

Rahma besti
Gue aduin dah ke bapak gue

Fara
Sono, kagak takut gue, bapak lo jagoan mana? 😏

Rahma besti
Wah belom tau dia bapak gue maenannya golok 😏🔪

Fara
Yah belom tau dia papa gue maenannya pistol FN 50 😏🔪

"Geblek," refleks Haira mengatai Rahma saat ia membaca balasan dari Fara. Lagian Rahma itu aneh, masa mau ngelawan Fara yang notabenenya anak pemilik yayasan di sekolah terelite di Jakarta.

Meskipun papah Rahma seorang pengusaha juga, tapi tak bisa menandingi kekayaan dari paman laki-laki bermana Tigara Ithara. Ketika hendak bergabung dengan obrolan para sahabatnya, tiba-tiba SMS masuk ke dalam notifikasi handphonenya.

Maaf, kuota reguler anda sudah habis.

Jleb.

"Ish! Anjir! Bisa-bisanya gue lupa ngisi pulsa?!" gumam Haira frustasi, mana chat dari Fara dan Rahma sudah ia baca, pasti dua makhluk astral itu menganggapnya sombong karena cuma membaca pesan saja tanpa membalasnya, padahal kenyataannya pulsanya habis!

"Pake hotspot siapa ya?" Bola mata gadis ini menyusuri kamar hotel yang masih ia singgahi untuk sepuluh menit ke depan, dan yap! Haira melihat sebuah handphone di atas nakas dekat kopernya.

Dengan terburu-buru, gadis ini meraih benda pipih itu yang ternyata kameranya ada tiga! Wow! Handphone Haira saja tidak semewah itu. "Dari casing-nya sih udah ketebak punya siapa, ya siapa lagi kalau bukan Gara." gumam Haira lalu meneliti benda pipih yang sekarang berada dalam genggamannya. 

"Buka jangan?" ucapnya sembari membuka lock screen handphone Gara. Karna sudah kepalang di pegang, Haira langsung saja menekan tombol hotspot.  Toh, Gara masih lama keluarnya.

Ya, Gara masih sibuk bercengkrama dengan rekan bisnis Umar. Rekan bisnis papah laki-laki itu, tepatnya yang baru datang pagi-pagi buta ini memang orang-orang yang amat sangat penting, yang hanya bisa datang jika ada waktu senggang sedikit, jadi jangan heran bila Gara harus bolak-balik keluar untuk menyambut rekan bisnis papahnya yang datang di pagi hari sebelum Gara dan Haira pulang ke mansion yang sudah di belikan oleh Leon dan Yasmine.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang