49 - Kamu membuat kecewa

3.5K 338 106
                                    

49 - Kamu membuat kecewa

ASEEK! AKU KAMBEK 😊🤙 VOTE DAN COMENT DULU DONG BUNDAA 🥰💗

SIAP KAWAL TIGARA SAMPAI ENDING?

JANGAN LUPA SHARE CERITA BIANG ONAR NAN BRENGSHAKE INI KE SELURUH MEDIA SOSIAL YANG KALIAN PUNYA YA! 🎀🧸

JANGAN LUPA JUGA PAKE HASTAG

#tigarawattpad
#kawaltigarasampaiending

HAPPY READING!

***

Denting dari sudut jarum jam bergerak menuju angka keramat, yaitu angka tujuh. Seberkas sinar matahari sudah masuk melalui celah-celah tirai jendela yang tertutup rapat, mengenai wajah rupawan yang sedang tertidur pulas tanpa mengenakan atasan. Ia masih sibuk bergelung dibawah selimut sebelum ponsel berlogo apel digigit itu berbunyi nyaring dan memenuhi ruangan hening tersebut.

Tak ambil lama, lengannya yang kokoh serta kekar mengambil ponsel yang tergeletak diatas nakas dengan kasar, menggulir layarnya keatas, mengangkat panggilan entah dari siapa.

"Hallo?"

"Pulang ke mansion, bunda tunggu."

Tut!

Seketika tubuh atletis itu terbangun, kantuknya lenyap tak bersisa. Suara itu... Itu adalah suara bundanya, suara yang amat ia rindukan. Dengan terburu-buru ia mengambil hoodie dari dalam lemari, menyambar kunci mobil dan memakai sneaker hitam miliknya.

Perasaannya sangat baik saat ini, ia benar-benar ingin memeluk bundanya saat ia bertemu di mansion nanti. Memori-memori indah bersama bundanya kini berlalu-lalang di benaknya, sungguh ia merindukan bundanya.

Ia pergi tanpa menyadari apa yang telah ia lakukan pada seseorang yang kini tengah terbaring lemah di tempat tidurnya. Seseorang yang sebentar lagi pergi dari dalam hidupnya.

"Bunda, sebentar lagi Gara bisa peluk bunda,"

***

Setibanya ia di mansion megah keluarga Ithara, seluruh penjaga dan maid menunduk hormat kepadanya. Tak ada yang berani menegurnya atau pun menyapa laki-laki itu karena mereka lebih dulu tau kalau suasana di dalam mansion megah itu amat menegangkan.

Sosok yang ia rindukan selama dua minggu ini terlihat jelas di ruang keluarga, herannya tak ada sedikitpun ekspresi diwajahnya. Langkahnya melambat ketika menyadari satu fakta. Satu fakta yang membuat kakinya tiba-tiba berhenti begitu saja.

Menyadari dirinya berhenti, sosok wanita itu mendekat, wajahnya semerah api yang berkobar. Bukan pelukan hangat yang ia terima, justru tamparan keras yang panasnya menjalar sampai kerongga-rongga.

PLAK!

Tamparan itu nyata, jemari lembut wanita yang telah melahirkannya itu benar-benar menampar pipi yang selama ini ia sayangi. Sontak laki-laki ini memegangi pipinya yang terasa sangat perih dan panas.

"Bunda kecewa, bunda benar-benar kecewa, Tigara Ithara!" teriak Alisha yang memenuhi ruang keluarga. Riva dan Rivi mendekat, menenangkan bunda mereka.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang