30 - 5% human 95% devil
HAI-HAI!! AKU KAMBEK NIH, SENENG NGGAK? SENENG DONG MASA IYA ENGGAK 🤑🤑🤑
SEBELUM LANJUT BACA, YUK! DI VOTE DAN COMENT YAA! BANTU AKU SHARE CERITA TIGARA JUGA KE SELURUH MEDIA SOSIAL YG KALIAN PUNYA <3!!! THANK YOU 💗
SATU LAGI, KARENA INI SUDAH SAMPAI DI CHAP 30, BOLEH DONG KASIH KESAN KALIAN KE AKU SETELAH BACA TIGARA DARI CHAP 1-30 🥰, COMENT DISINI YAA 💌
***
Mendengar larian seseorang dan seruan nyaring nan lantang, sontak Gara menoleh ke belakang. Ia menggeram. Gadisnya, kepunyaannya, tengah berlari mengarah kepadanya dengan keadaan mengenaskan. Lihat saja, rambut acak-acakan, bibir pucat dan berdarah, mata sayu dan sembab, serta kulit putih susunya terdapat lebam di beberapa bagian.
"HAIRA!! BALIK RA! BALIK!" teriak Rayan, disusul larian Rico dan Rehan yang hendak mendekap Haira dari belakang. Mencegah gadis itu untuk tidak berlari lebih dekat dengan Gara.
Mendengar teriakan Rayan dan menyadari dirinya sedang dikejar, gadis ini mati-matian mengajak seluruh persendiannya untuk bisa bekerja sama meskipun hanya sebentar, fisiknya sudah berada di titik akhir dan sebentar lagi kegelapan menyambutnya.
GREP!
"Im fine... Im fine Gar. Tolong lepasin Arga..."
Haira berhasil memeluk suaminya dari belakang, menjatuhkan pipinya tepat di punggung Gara, menangis sesegukan disana. "Gar, maafin Arga. Lepasin dia, Gar."
Haira tidak mau membuka mata, bau anyir berhasil memenuhi indra pernafasannya. Kepalanya mulai terasa berat, namun lengannya ditarik paksa oleh seseorang yang ia yakini adalah suaminya sendiri. "Lo tolol hah?! Dia nyulik lo! Nyakitin lo sampai separah ini! Dan lo dengan bodohnya, membiarkan dia bebas dan mengulangi hal yang sama? Iya, Ra?" ucap Gara mencengkeram erat kedua bahu Haira.
Haira menunduk, matanya masih terpejam. Ia tak kuasa melihat darah yang bercucuran keluar dari perut Arga. Seketika perutnya bergejolak membayangkan darah itu mengalir didekatnya.
"Jawab Ra! Jawab gue!"
"Dia nggak seburuk yang lo kira, Gara." dengan perlahan, gadis ini membuka matanya. Berusaha untuk tidak melihat darah yang mulai menggenang di aspal jalanan.
Rehan dan Rico langsung mengambil langkah di depan Haira dikala Gara bersiap untuk memaki-maki gadis itu. Rico tau betul kalau sahabatnya yang satu ini sangat menyayangi istrinya, sangat-sangat menyayanginya. Tapi, untuk saat ini sahabatnya sedang dikontrol oleh emosi, dan kalian harus tau, seseorang akan terlihat jauh lebih buas dan liar ketika ia sedang marah. Setan pun akan kalah menyeramkan bila Gara sudah murka.
"Minggir." Gara sama sekali tak menatap Rico maupun Rehan, pandangannya terus menjurus mengenai bola mata jernih gadis yang kini tengah berlindung dibalik tubuh tegap Rehan dan Rico.
"Enggak, gue nggak akan minggir. Lo lagi emosi, Tigara." balas Rehan, laki-laki itu sengaja memanggil Gara dengan nama panjangnya.
"Gue bilang minggir."
"Nggak, lo lagi dikuasain amarah, Tigara. Lo bakalan nyelakain istri lo!"
"MINGGIR SIALAN!" Gara terpaksa menendang lengan kanan dan kiri Rico dan Rehan, lalu ia menarik lengan Haira dengan tatapan yang nyaris seperti monster.
"Gara... Hiks," sebelum laki-laki yang berada didepannya ini menambahinya luka yang seperti dilakukan Arga, Haira sudah menangis lebih dulu. Menangis tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGARA
Teen Fiction"Kenapa sih lo musti terima nih perjodohan? Lo sengaja ya?!" "Kalo iya? Kenapa? Mau ngelawan gue?" *** Zafia Haira Intania, gadis cantik yang sudah terperangkap oleh jebakan adik kelasnya sendiri, ralat! Calon suaminya sendiri. Ya, Haira dijodohka...