40 - Dia istri gue!

4.2K 354 64
                                    

40 - Dia istri gue!

Sebelumnya disini aku mau mengucapkan terima kasih kepada para pembaca setia aku, PELLA (pembaca cahyaadellaa) dan PERABINAR (Pembaca Raja Biang oNar alias Gara) karena sudah menemani aku sampai di chap 40 ini.

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN SEMUA 🥰🥰🥰 AKU MINTA MAAF YA JIKALAU ADA SALAH DALAM PENULISAN AKU, MOHON DIMAAFKAN JUGA KALAU AKU SERING BINGIT BUAT KALIAN GREGETAN SETIAP KALI AKU UPDATE 😭

DAPET THR BERAPA BESTIE?? 🤩
400rb? 500rb? Atau jangan-jangan sejeti??

VOTE DAN COMENT DONG BUNDAA
🥰💗

*pssst dapet salam tuh, dari si raja biang onar 🤭😝

***

Setan. Ya, itulah julukan tersembunyi yang ditujukan untuk seseorang bernama lengkap Tigara Ithara. Sudah berpuluh-puluh kali semua orang mengingatkan, bahwa jangan sekali-sekali berurusan dengannya. Apa lagi perihal miliknya, kepunyaannya, gadisnya. Dia, dalam beberapa detik saja bisa meremukkan tulang yang berada di tubuh lawannya.

Bahkan sel-sel kulit lawannya akan mati bahkan lumpuh bila tak segera meminta ampun. Perbuatannya tidak keji, jelas. Karena dia adalah setan berwujud manusia! Karena dia sudah diusik! Maka, ganjaran yang diterima harus setimpal.

"Arganio Nicholas. Belum kapok untuk 30 jahitan?" ucap Gara.

Arga tertawa kencang, sangat kencang. Sampai suaranya terdengar dari segala penjuru. Lalu ia maju, memasang wajah seolah dia lah penakluk dunia.

Laki-laki bertubuh kurus itu tersenyum lagi, senyuman yang sangat miris. Agaknya, Arga sudah setengah gila sekarang.

"Gue, Arga. Nggak ada yang bisa bikin gue mati, sekalipun itu pencipta gue!" balasnya, menantang.

"Ya, karena lo pembunuh makanya nggak bisa dibunuh," timpal Gara, bergurau. Sebelum sesi bantai-membantai dimulai.

Gara dapat merasakan kalau laki-laki yang seumuran dengannya ini mengeraskan rahang, sepertinya laki-laki itu mulai tersinggung. Huh, sepertinya Arga cocok bermain dengan Zian, si pemarah kecil yang pintar sekali mengadu pada tantenya. Gara menggeleng, bagaimana bisa disaat seperti ini ia memikirkan keponakannya yang menyebalkan tapi menggemaskan itu?

Lantas, ketika Arga mulai mengangkat apa yang ia bawa, Gara menaikkan dagu. Menunjukkan bahwa dialah yang berkuasa disini. Sisi gelap yang sudah Gara kubur dalam-dalam seakan timbul lagi ke permukaan. Jangan salahkan ia, bila kejadian beberapa tahun akan terulang kembali. Bedanya, kali ini lebih mudah.

"MAJU LO BANGSAT!!" pekik Arga lalu berlari sambil membawa sebilah pisau yang sangat mengkilap. Pertanda bahwa pisau tersebut bukan main tajamnya.

Gara tetap diam ditempatnya, melihat betapa semangatnya Arga yang ingin sekali membuatnya terbunuh ataupun terluka. Namun ketika pisau itu hendak ditusukkan tepat di dadanya, lebih dulu tubuh ringkih Arga terjatuh. Lebih tepatnya kakinya mendadak mati rasa akibat sebuah tembakan.

Ya, Gara bukan lah orang bodoh. Ia tidak akan lagi membuat tangannya kotor untuk menghabisi seonggok sampah seperti Arga. Rencananya untuk bekerja sama dengan polisi tidaklah terlalu mengambil resiko. Seperti sekarang, Arga kini tengah mengerang kesakitan.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang