41 - Sakit perut

4.7K 379 50
                                    

41 - Sakit perut

HAI!! THR online dari aku dateng nih! Hehehe. Gimana? Seneng nggak? 🥰

VOTE DAN COMENT DONG BUNDAA 🥰💗

⚠️ FOLLOW  AKUN WP AKU SUPAYA NGGAK KETINGGALAN UPDATE 💗!⚠️

***

SMA Cahaya Langit sedang bergembira dikarenakan pensi tahunan akan digelar satu hari lagi. Berbeda dari kebanyakan siswi di sekolah elit itu yang sedang bahagia, justru gadis bernama lengkap Zafia Haira Intania ini sedang melamun. Tatapannya kosong tak tentu arah.

Rambut coklat keemasannya itu kesana-kemari karena tertiup angin yang berhembus, ia sudah siap dengan baju olahraganya tapi pikirannya belum siap untuk menerima materi pagi ini yang akan dimulai dari pelajaran PJOK.

Pelajaran kali ini adalah tarik tambang, entahlah pak Efo sudah menyiapkan tambang yang masing-masing sudah dilumuri minyak. Katanya supaya pelajaran olahraga kali ini lebih menyenangkan, akan dilaksanakan permainan tarik tambang. Haira sendiri tidak masalah, yang menjadi masalah adalah kedua temannya kompak tidak masuk.

Ya, kedua temannya itu yang tidak lain dan tidak bukan Fara dan Rahma. Bukannya menghibur Haira yang tengah bersedih akibat pengakuan Gara malam tadi, keduanya malah kompak tidak masuk ke sekolah dan membiarkan Haira seperti orang linglung karena tidak memiliki teman selain Fara dan Rahma.

"Gar, temenin kenapa sih bini lo! Diembat orang baru tau rasa!" Rayan berucap sedikit ngegas, sungguh laki-laki ini tidak tega melihat Haira yang seperti orang bingung ditengah-tengah lapangan.

Gara tak menyahut, ia justru semakin tenggelam di dalam aktivitasnya bermain handphone. Ketika ia hendak bergulir ke laman instagramnya, suara Rico terdengar.

"Si Haira kayaknya sakit, Gar. Mukanya rada pucet." ucap Rico lalu sekilas menatap Gara yang masih saja tak beranjak.

"Gar, dia istri lo." timpal Rehan mencoba memperingati Gara sebelum ia menyesal sudah mengabaikan istrinya.

"Ya terus? Gue harus apa?" balas Gara tapi fokusnya masih mengarah pada benda pipih yang berada di tangannya.

"Ya samperin begok! Kok pake nanya?!" bukan Rehan yang menjawab melainkan Rayan dengan wajah ngegas.

Gara menaikkan kedua alisnya, mengapa Rayan sensi sekali sih hari ini? Padahal Gara saja yang tengah bertengkar dengan Haira biasa-biasa saja.

"Lo aja. Gue nggak perduli sama tuh cewek." ucapan Gara berhasil membuat Rayan panas bukan main.

"Si anying! Lo nggak liat bini lo sendirian?! Temennya pada nggak masuk, nyet! Astagfirullah, gue jadi berkata-kata kasar lagi kan?!" balas Rayan mencoba bersabar. Gara memang pantas ditampar sepertinya.

Gara tak menanggapi ucapan Rayan, ia sedikit terusik dengan suara pak Efo yang memarahi Haira karena gadis itu belum menemukan kelompok. Pak Efo memang tidak mengajar kelas sebelas, tapi khusus hari ini guru berambut klimis itu akan mengajar kelas Gara dan teman-temannya. Bisa dibilang hari ini kelas sebelas akan digabung dengan kelas dua belas. Yang berarti Haira dan Gara akan bertemu di satu pelajaran yang sama.

Kelas sebelas memang masih duduk-duduk diarea pojok lapangan sedangkan kelas dua belas yaitu kelas Haira sudah disuruh untuk berdiri dan menentukan kelompok. Dan di sanalah Gara melihat wajah panik dan ketakutan Haira yang tengah dimarahi oleh guru berambut klimis itu.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang