34 - Little Hulk

4K 333 12
                                    

34 - Little Hulk

Hai!! Aku balik lagi! Siapa yang kangen sama si biang onar Tigara? Cung jari! 🙋🙋🙋

Vote dan coment ya bunda!! Biar aku semangat nulisnya 😉😍

⚠️ Follow akun wp aku supaya enggak ketinggalan update ⚠️

***

Haira dan Gara saling melirik, lalu kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Keduanya tidak bisa tidur, ya bagaimana bisa tidur kalau ditengah-tengah mereka saja ada dua bocah kembar tidak identik sedang tertidur pulas dengan baju tidur bermotif Minion. Suasana ini masih begitu asing untuk Haira dan Gara.

Ck, ini bocah kenapa harus tidur disini sih? Mana yang laki-laki tidurnya mepet banget sama gue. Batin Gara berteriak kala bocah laki-laki yang tertidur disampingnya memeluk lengannya erat.

Ketika Gara ingin memindahkan tangan mungil itu dari lengannya, suara lirih dan lembut dari arah sebrang memberhentikan aksi Gara. "Jangan, Gar. Nanti Zian kebangun." ucap Haira sangat pelan. Tangan kanannya terulur mengusap-usap lembut punggung Zoe yang tertidur disampingnya.

"Tapi gue pegel." balas Gara ikut berbisik. Ia ingin melanjutkan aksinya melepaskan tangan mungil yang melilit lengannya, namun ketika jemarinya ingin menyentuh jemari kecil Zian, cubitan dari Haira lagi-lagi berhasil menghentikannya.

"Apa sih? Dia nggak bakal kebangun," ucap Gara pede luar biasa.

Ketika Haira ingin melarang Gara lagi, laki-laki itu sudah lebih dulu menarik tangan Zian dengan kasar dan tanpa hati-hati. Alhasil bocah laki-laki itu terbangun dan langsung terduduk diatas kasur sambil mengucek mata bulatnya.

Gara dan Haira sama-sama memandangi bocah laki-laki itu dengan diam dan saksama sebelum tangisan kencang yang berasal dari bibir mungil bocah itu hampir merobek gendang telinga Haira maupun Gara. Buru-buru Gara membekap bibir Zian dengan tangan besarnya, itu berhasil membuat mata Haira membulat sepenuhnya.

"Gara lepasin! Anak orang kasihan!" ucap Haira galak, tetapi Gara masih membekap bibir Zian dengan tangannya.

"Gar lepas! Ih lo mah!" Haira langsung menarik tangan Gara dari bibir Zian dan memangku bocah laki-laki itu seraya mengusap air matanya yang bercucuran keluar.

"Syutt... Syutt, Zian ganteng, sayangnya aunty, jangan nangis lagi ya?" ucap Haira lalu berusaha menggendong Zain.

"Uncle jahat!" seru Zian marah, bocah laki-laki itu berontak dari gendongan Haira, berniat menonjok Gara.

"Apa? Apa? Emang uncle takut sama Zian?" balas Gara sambil menjulurkan lidah. Laki-laki itu lalu mencium sekilas pipi halus Zoe yang tertidur pulas, tak terusik sama sekali dengan tangisan Zian yang semakin menjadi.

"Jangan cium-cium Zoe!" pekik Zian lalu berlari kearah Gara karena berhasil lepas dari gendongan Haira. Ketika sampai didepan uncle-nya itu, dengan tenaga penuh, bocah laki-laki itu menendang wajah tampan Gara.

BUGH!

"AWWW!!!"

Haira menutup mulutnya karena terkejut melihat Gara yang sekarang sudah terjerembab ke lantai akibat tendangan maut yang diberikan Zian. Sebenarnya tendangan itu tidak seberapa kuat, hanya saja karena Gara belum siap dan masih sibuk mencari-cari ponselnya di atas nakas alhasil ia kecolongan dengan salah satu makhluk mungil yang kini malah besorak gembira diatas kasur king size-nya.

TIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang