Keysa & Danu 1

3K 101 1
                                    

"Kak, sudah selesai belum? Tamunya sudah mau sampai," ucap Adit sembari mengetuk pintu kamarnya, lalu bersandar di kusen pintu.

Adit adalah seorang pria berusia dua puluh dua tahun yang tampan dan bertubuh tinggi. Karena berasal dari keluarga yang berada, ia memiliki pembawaan yang berbeda di usianya yang masih cukup muda tersebut. Adit kembali mengetuk pintu kamar kakaknya, dan saat itulah sosok gadis seusia dengannya muncul dan tersenyum lebar. "Iya, sudah siap kok!" seru gadis itu lalu menatap adiknya yang memang memakai pakaian santai sepertinya.

Jika Adit mengenai kaos putih polos dengan celana selutut berwarna cokelat susu, maka sang kakak mengenakai sweter berwarna merah muda yang dipadukan dengan rok biru selutut. Adit mengernyitkan keningnya dan bertanya, "Apa Kak Keysa berdandan?"

"Kenapa memangnya? Apa Kakak terlihat cantik?" tanya Keysa sembari berpose manis dan membuat Adit semakin mengernyitkan keningnya.

"No comment," jawab Adit lalu melangkah pergi dari hadapan kamar sang kakak. Tentu saja diikuti oleh Keysa yang memang sudah dijemput untuk segera turun menyambut tamu yang akan segera datang.

"Memangnya rugi ya jika memuji bahwa Kakak cantik?" tanya Keysa setengah menggerutu pada adiknya.

Keduanya terlihat sangat akrab, karena memang daripada sebagai pasangan adik dan kakak, keduanya lebih terlihat sebagai sahabat. Keysa dan Adit memang tidak memiliki selisih umur yang jauh. Jika Keysa lahir di awal tahun maka Adit lahir di penghujung tahun, hingga mereka hanya memiliki selisih usia beberapa bulan saja. Jadi, bisa dibayangkan betapa akrab keduanya. Terlebih, Adit yang berstatus sebagai seorang adik sangat menjaga kakaknya yang ia anggap sering bertingkah ceroboh.

Adit dan Keysa terus berbincang, hingga mereka tiba di ruang makan. Keduanya terkejut, karena ternyata tamu orang tua mereka sudah ada di sana. Jika Adit secara alami duduk di kursinya, maka Keysa agak mematung saat melihat pria muda yang duduk di samping Eka—ayahnya. Saat bertemu tatap dengan pria itu, Keysa merasakan sesuatu yang menggelitik di dalam dadanya. Terasa sangat menyenangkan dan membuat Keysa ketagihan.

Sadar jika sang kakak masih berdiri, Adit pun beranjak untuk menyentuh tangan sang kakak dan menariknya untuk duduk di tempatnya. Barulah, saat itu Mega—sang nyonya rumah—memperkenalkan putra dan putrinya pada tamu mereka. "Mereka adalah putra dan putri kami. Keysa Citrqni Adiwiadja adalah putri tertua, dan Aditya Nawang Adiwiadja adalah putra bungsu. Karena jarak usia mereka tidak terlalu jauh, mereka memang lebih akrab daripada kakak adik kebanyakan," ucap Mega.

Pria itu pun tersenyum tipis dan berkata, "Salam kenal. Saya Danu Pras Sukahaldi, kalian bisa memanggil saya Danu."

Keysa sudah mulai tersenyum manis, membuat Adit yang menyadari hal itu pun mengernyitkan keningnya. Tanpa bisa menahan diri, Adit pun berbisik pada sang kakak, "Kak, jangan senyam-senyum kayak gitu. Bisa?"

"Kenapa memangnya?" balas Keysa.

"Agak menakutkan," jawab Adit jujur, membuat Keysa menginjang kaki Adit dengan sengaja. Adit tentu kesakitan, bahkan mengernyitkan keningnya dalam-dalam. Namun, ia mengendalikan ekspresinya dengan baik.

Menyadari jika putra dan putrinya asyik sendiri, Eka pun berdeham membuat keduanya kembali tenang. Eka pun menatap Danu dan bertanya, "Jadi, kau sekarang tinggal sendiri? Bagaimana kabar ibu dan ayahmu?"

Danu mengangguk. "Benar, Om. Sekarang saya tinggal sendiri. Seharusnya saya melakukan hal ini lebih awal, tetapi Ibu menahan saya dengan berbagai alasan untuk tetap tinggal bersama," jawab Danu.

Keysa menatap Danu yang memang baru pindah ke kompleks perumahan yang sama dengannya. Kompleks perumahan terbatas yang memang biasanya hanya ditinggali oleh orang-orang yang secara keturunan berasal dari keluarga yang kuat ekonominya, atau para pasangan yang memang sudah memiliki kematangan keuangan dan posisi tinggi pada pekerjaannya. Tentu saja Danu adalah salah satu dari golongan tersebut. Dia adalah seorang pewaris yang memiliki kedudukan yang tinggi dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang