Danu & Keysa 24

636 49 6
                                    

"Nenek, apa akan ada tamu?" tanya Keysa saat memasuki dapur bersih di mana sang nenek dan ibunya tengah bersiap-siap untuk memasak.

Keysa masih belum kembali bekerja, sebelumnya menghubungi Galih dan ternyata Keysa dianggap tengah cuti karena alasan tertentu. Bukannya berhenti seperti seharusnya. Tentu saja Keysa awalnya bingung, tetapi pada akhirnya Keysa sadar mungkin saja ini adalah hal yang terjadi karena Danu atau neneknya yang turut campur agar memastikan Keysa bisa kembali bekerja sewaktu-waktu. Liana yang melihat cucunya pun tersenyum dan mengangguk.

"Benar, Sayang. Karena itulah, kemari. Bantu Nenek dan ibumu memasak," ucap Liana.

Tentu saja Keysa tidak merasa keberatan saat dimintai tolong, apalagi jika itu masalah memasak. Hal yang bisa membuat Keysa merasa senang adalah memasak, karena itulah Keysa tidak keberatan untuk segera memakai celemek dan membantu nenek serta ibunya untuk memasak. Saking senangnya, Keysa bahkan lupa untuk bertanya siapakah tamu yang akan datang. Jika bukan tamu yang sangat penting, biasanya Liana dan Mega tidak akan repot turun tangan sendiri untuk memasak.

Jadi, sudah dipastikan jika tamu yang akan datang adalah tamu yang sangat penting. Hingga semua masakan selesai, Keysa tidak memiliki kesempatan untuk bertanya. Sebab begitu selesai, Liana menyuruh Keysa untuk segera ke kamarnya dan bersiap. Liana berkata, "Cucuku harus tampil memukau saat menyambut tamu penting kita."

Sebab itulah, Keysa tidak memiliki pilihan lain, untuk segera bersiap sesuai dengan apa yang diminta oleh neneknya tersebut. Begitu tiba di kamar, Keysa juga melihat sebuah gaun sebetis berlengan panjang yang sudah disiapkan. Ia melihat notes, dan ternyata itu adalah gaun yang diberikan oleh sang nenek. Keysa mengernyitkan keningnya sembari bergumam, "Sebenarnya siapa tamu Nenek? Kenapa Nenek menyiapkan semuanya hingga sejauh ini?"

Meskipun merasa sangat penasaran, Keysa memilih untuk menyimpan pertanyaan tersebut dan bergegas untuk bersiap-siap. Tentu saja Keysa tidak ingin sampai neneknya merasa malu karena ia tidak bersiap dengan benar dan muncul terlambat untuk menyambut tamu penting. Setelah membersihkan diri, Keysa merias dirinya sendiri dengan terampil. Rambutnya yang tebal dan panjang, ia putuskan untuk dikepang menjadi satu lalu menggunakan pita yang senada dengan gaunnya sebagai penghias. Setelah itu, Keysa menyapukan pelembap bibir berwarna pada bibirnya. Hanya satu sapuan, dan semuanya sudah selesai.

Tepat saat Keysa sudah selesai, Keysa mendengar suara pintu yang diketuk disusul suara Adit yang berkata, "Kak, sudah siap belum?"

Keysa sempat terdiam, karena entah mengapa dirinya merasa jika dirinya de javu. Ini seperti kejadian sebelum dirinya bertemu pertama kali dengan Danu. Malam itu juga keluarganya menjamu tamu, dan Adit menjemputnya di kamar seperti saat ini. Bedanya, saat ini Keysa berias diri dengan lebih rapi. Ia juga menggunakan gaun, berbeda dengan pertemuan pertamanya dengan Danu di mana dirinya hanya mengenakan pakaian santai yang nyaman.

Keysa tanpa sadar bergumam, "Jika aku berdandan seperti ini saat pertama bertemu dengannya, apakah kisah kami akan berubah?"

Lalu Keysa pun disadarkan oleh ketukan pintu dan suara Adit yang kembali bertanya, "Kakak belum selesai? Tamunya sudah datang, tapi jika Kakak masih belum siap, aku akan mengatakannya pada Nenek dulu."

Keysa bangkit dari kursi riasnya dan menjawab, "Kakak sudah siap kok."

Begitu membuka pintu dan berdiri di hadapan Adit, Keysa pun menyunggingkan senyuman yang membuat Adit menggelengkan kepalanya. "Tidak. Sebaiknya Kakak masuk lagi," ucap Adit.

"Hah? Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Keysa tidak mengerti.

Adit mengangguk. Lalu dengan serius menjawab, "Jika Kakak ke luar dalam penampilan ini, sepertinya aku akan segera memiliki Kakak ipar dalam waktu dekat."

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang