Keysa & Danu 10

671 49 0
                                    

"Pak, ini bekal makan siang Bapak," ucap Rian sembari memberikan kotak makan siang yang dengan mudah bisa Danu tebak sebagai makan siang yang dikirim oleh Keysa.

Danu menatap luch bag itu dengan penuh permusuhan. Membuat Rian yang menyadari tatapan seperti itu menatap lunch bag itu berulang kali. Memastikan, apakah ada yang salah. Namun, Rian tidak melihat ada yang salah di sana. Lalu Rian pun bertanya, "Apa ada yang salah, Pak?"

Danu pun mengalihkan pandangannya pada Rian dan menjawab, "Aku sudah memesan makan siang dari restoran favoritku. Jadi, kau bisa memakan bekal itu."

Rian yang mendengarnya tentu saja terkejut. "Apakah tidak apa-apa saya memakan masakan Ibu?" tanya Rian.

Bukan hal yang aneh Rian memanggil Ayu dengan panggilan itu. Karena Rian sendiri cukup mengenal Ayu sebagai istri dari pimpinan. Selain itu, Ayu juga sangat ramah. Jadi ia bisa dengan mudah menjadi sosok yang digemari oleh para pekerja di sana. Bahkan beberapa dari mereka bisa dengan mudah akrab dengan Ayu. Jadi, Rian menebak jika makanan ini dikirim oleh Ayu. Sebab itu adalah hal yang sudah terjadi sejak lama.

Danu menggeleng. "Bukan. Itu bukan dikirim oleh Ibu. Jadi, kau bisa memakannya, dan jangan bertanya siapa yang mengirimnya," ucap Danu.

Rian yang mendengar hal itu pun mengangguk. Sebenarnya ia merasa penasaran, siapakah orang yang mengirim makanan itu pada Danu. Namun, Rian tahu jika itu adalah hal yang sangat sia-sia. Karena Danu tidak akan memberitahunya. Jadi, Rian pun memutuskan untuk berkata, "Kalau begitu, saya akan turun untuk mengambil pesanan Bapak."

"Pergilah. Kita makan di ruanganku saja," ucap Danu mengajak Rian untuk makan bersama di ruangannya. Karena Danu dan Rian sangat sering bekerja bersama, tentu saja mereka sangat sering makan bersama. Jadi, itu bukan hal yang aneh.

Rian pun bergegas untuk membawa makanan pesan antar yang memang dititipkan di meja resepsionis. Ini adalah kebijakan yang sudah ditetapkan. Jadi, meskipun terasa sangat tidak nyaman dan merepotkan, hal ini tetap harus dilakukan. Saat menunggu Rian kembali, Danu beranjak dari kursi kerjanya sembari membawa ponselnya. Entah mengapa, akhir-akhir ini dirinya tidak bisa menjauh dari ponselnya. Jika dibandingkan kesehariannya di masa lalu, jelas kini lebih sering memeriksa ponselnya. Saat duduk di sofa, ia memeriksa ponselnya atau lebih tepatnya aplikasi pesan.

Ternyata ada pesan baru dari Keysa, dan Danu pun seketika menutupnya dan menghela napas. Hal itu bertepatan dengan Rian yang kembali dengan kantung kertas berlogo restoran terkenal. "Duduklah, mari makan," ucap Danu.

Rian tentu saja duduk di tempatnya setelah mencuci tangan. Danu lebih dulu membuka makanan pesanannya dan terlihat mengernyitkan keningnya. Terlihat sangat jelas jika Danu tidak puas dengan makanan yang ia pesan. Rasanya sama sekali tidak menggugah selera. Namun, begitu Rian membuka kotak makan siang yang dikirim oleh Keysa, Danu menelan air liur karena sangat ingin mencicipinya. Saat Rian akan menyantap makanan Keysa, saat itulah Danu secara tiba-tiba berkata, "Tunggu!"

Tentu saja Rian menghentikan apa yang ia lakukan dan bertanya, "Kenapa, Pak?"

Danu sendiri tidak percaya dengan apa yang sudah ia lakukan. Namun, ia berdeham untuk mengendalikan ekspresinya dan berkata, "Makanan yang kupesan tidak sesuai. Jadi, kau makan ini saja. Aku akan memakan bekalnya."

Secepat kilat, kini Danu sudah menukar makan siang mereka. Rian sama sekali tidak keberatan dengan apa yang dilakukan oleh Danu tersebut. Namun, jelas dirinya merasa sangat aneh dengan sikap atasannya yang berbeda daripada biasanya. Rian pun memeriksa sesuatu pada kantung makanan pesanan Danu, dan ternyata makanan tersebut sesuai dengan pesanan Danu. Namun, kenapa Danu berkata seperti tadi?

Rian pun tidak bisa menahan diri untuk berkomentar, "Bapak benar-benar aneh hari ini. Jika ingin menukarnya, Bapak hanya perlu mengatakannya dengan jujur. Itu malah membuat Bapak terlihat lebih mencurigakan."

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang