Danu & Keysa 31

502 43 1
                                    

Danu melipat kedua tangannya di depan dada, dan terlihat memasang ekspresi masam. Saat ini, dirinya tengah berada di bus wisata yang membawa tim di mana Keysa berada. Benar, kini Danu tengah ikut karyawisata. Karena ada libur nasional yang mengikuti libur akhir pekan, mereka pun bisa menikmati waktu liburan selama beberapa malam di salah satu vila yang berada di kota hujan. Tempat ini dipilih karena letaknya yang tidak terlalu jauh, tetapi memiliki beberapa area wisata yang menyenangkan untuk dikunjungi.

Semula, semua orang merasa segan ketika tahu bahwa Danu dan Rian juga akan ikut. Namun, Danu mengatakan jika mereka semua tidak perlu berpikir seperti itu. Mereka bisa bersenang-senang dengan bebas. Dan anggap Danu sebagai rekan kerja, bukannya sebagai atasa. Sebab jelas itu adalah hal yang lebih nyaman pada situasi tersebut. Karena itulah, sekarang yang lain tampak begitu bersemangat dan bernyanyi dengan riangnya selama perjalanan.

Berbeda dengan Danu yang kesal, karena ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk duduk berdua dengan Keysa. Sebenarnya Danu bisa menggunakan mobilnya sendiri, tetapi ia tidak mau dan memilih untuk ikut dengan rombongan bus. Sementara Rian mengemudikan mobil Danu mengikuti rombongan bus. Sayangnya ternyata usaha Danu menjadi sia-sia, karena ia bahkan tidak bisa berbincang dengan kekasih manisnya yang ternyata duduk di kursi paling belakang, sementara ia duduk di kursi depan bersama kepala tim.

"Bapak mau buah?" tanya kepala tim yang ternyata membawa bekal yang disiapkan oleh istrinya.

Melihat hal itu, Danu pun tersenyum dan menggeleng. "Tidak, terima kasih. Tapi, melihat bekal itu, saya teringat dengan bekal makan siang yang dibuat oleh pacar saya."

Tentu saja kepala tim yang bernama Salim itu terkejut. "Ternyata gosip yang beredar benar. Bapak sudah punya kekasih," ucap Salim.

Danu mengangguk. "Iya. Dia adalah gadis yang manis dan memesona. Saking memesonanya, aku bahkan kesulitan untuk memastikan bahwa tidak ada bajingan yang berkeliaran di sekitarnya," ucap Danu lalu melirik tajam pada Tomi yang terlihat memberikan cemilan pada Keysa. Namun, Keysa menolaknya dengan tegas dan berkata jika ia sudah membawa makanan ringan sendiri. Melihat hal itu, Danu jelas ingin memberikan pujian terhadap pacarnya yang manis.

Salim sudah cukup berumur, dan ia sudah makan asam garam kehidupan. Ia jelas memiliki begitu banyak pengalaman hidup yang tidak bisa dibandingkan dengan Danu yang jauh lebih muda dibandingkan dirinya. Salim diam-diam mengulum senyum saat menyadari sesuatu. Meskipun fakta yang baru ia ketahui mengejutkan, Salim tidak berniat untuk membicarakan hal itu dan memilih untuk membicarakan hal lain.

"Kalau begitu, pasti sulit. Tapi saya kira, kekasih Bapak juga pasti akan berusaha untuk menjauhi para pria karena ia sudah memiliki Bapak yang mendapatkan hatinya," ucap Salim.

Senyum pun terbit di wajah Danu. "Ya, itu adalah keberuntunganku. Karena aku memilikinya," gumam Danu.

Suasana hati Danu pun sedikit membaik karena berbicara dengan Salim. Keduanya berbagi pengalaman. Atau lebih tepatnya, Salim berbagi pengalaman dalam menjalin hubungan dan merawat hubungan hingga menikah. Ternyata Salim juga menikah dengan wanita yang beberapa tahun lebih muda daripada dirinya, situasi yang mirip dengan Danu. Membuat Danu bisa mengambil beberapa pelajaran dari pengalaman Salim menghadapi istrinya yang memang terkadang bertingkah kekanakan di masa lalu.

Waktu terus berjalan, dan ternyata rombongan pun sudah tiba di area vila yang disewa untuk acara tersebut. Semua orang turun dari mobil, dan Danu memperhatikan Keysa. Tentu saja tidak ingin sampai kekasihnya yang ceroboh itu terjatuh karena terburu-buru saat akan ke luar dari mobil. Setelah semuanya selesai, mereka pun masuk ke dalam vila luas yang area belakangnya memiliki area taman yang luas yang berbatasan dengan kebun teh yang hijau. Jelas, itu adalah pemandangan indah yang menyembuhkan rasa lelah.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang