Danu & Keysa 25

721 53 4
                                    

"Ingat, Keysa tidak boleh pulang lebih dari jam sepuluh malam. Jika terlambat, bersiaplah untuk mendapatkan pukulan dari seorang nenek," ucap Liana sembari menyunggingkan senyuman manisnya.

Danu merinding bukan main. Meskipun diucapkan dengan ramah dan dengan senyuman, itu benar-benar ancaman yang sangat nyata. Jika Danu melanggar, sudah dipastikan jika Danu akan mendapatkan pukulan yang dimaksud oleh Liana tersebut. Jadi, Danu pun berkata, "Nenek bisa mempercayakan Keysa pada saya."

Liana menyipitkan matanya, ketika Danu mengubah panggilannya menjadi lebih akrab. Itu tandanya, Danu tengah berusaha untuk lebih dekat dengan dirinya. Sementara Keysa mencium pipi neneknya dan punggung tangannya sebelum berkata, "Key pergi dulu, Nek."

"Pergilah. Hati-hati, Sayang. Jika ada yang macam-macam, ingat pesan Nenek," ucap Liana.

Keysa mengangguk dan menjawab, "Jika ada yang macam-macam, tendang saja masa depannya."

Danu tersedak mendengar hal tersebut. Ia sunggung takjub dengan pembicaraan tersebut. Lalu Danu dan Keysa pun bergegas untuk pergi sesuai dengan rencana mereka. Keysa terlihat antusias sekaligus gugup, sementara Danu terlihat tenang seperti biasanya. Walaupun sebenarnya, Danu memang merasa gugup di dalam hatinya. Sebab ia takut, acara kencan pertama ini tidak berjalan lancar seperti apa yang ia harapkan.

Namun, apa yang ditakutkan oleh Danu tidak terjadi. Baik ia maupun Keysa sama-sama merasa bahagia dengan apa yang mereka lewati. Dimulai dari berjalan-jalan ke tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh pasangan muda, hingga nonton film, semuanya terasa menyenangkan. Hingga, tiba waktunya makan malam. Danu mengajak Keysa untuk makan malam di luar saja, karena memang masih tersisa banyak waktu sebelum jam malam Keysa.

Danu sudah membuat janji dengan sebuah restosan mewah yang menjadi tempat makan favoritnya. Namun, saat di tengah perjalanan, Keysa malah menunjuk tempat makan lesehan kaki lima. Lalu berkata, "Mas, makan di sana aja ya. Aku sudah lama tidak makan bebek goreng dan sate."

Sebenarnya Danu ingin makan di tempat yang privat, sebab ada hal serius yang ingin ia bicarakan saat makan bersama dengan Keysa. Namun, jika seperti ini, sepertinya rencanya harus diubah. Danu pun segera mencari tempat parkir untuk memenuhi permintaan Keysa. Mereka pun duduk di tempat lesehan yang disediakan. Melihat jika Keysa mengenakan rok dan duduk lesehan, Danu membuka kemejanya yang memang tidak dikancing untuk menutupi kedua kaki Keysa. Kini, Danu hanya mengenakan kaos oblongnya dan celana jin yang membuatnya terlihat sangat trendi serta jauh lebih muda.

"Mas tidak apa-apa makan di sini?" tanya Keysa sembari membenarkan kemeja yang digunakan Danu untuk menutupi kedua kakinya.

Danu mengangguk. "Tidak apa-apa. Makan saja apa yang ingin kau makan. Tapi, setelah ini ada hal yang ingin kubicarakan serius denganmu," ucap Danu membuat Keysa tiba-tiba merasa sangat gugup.

Namun, Keysa memilih untuk mengangguk dan berkata, "Iya, Mas."

Setelah itu, Danu pun memesan makanan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Keysa. Saat melihat Danu yang makan dengan cukup lahap, Keysa pun tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Karena beberapa hal yang ia inginkan kini sudah terwujud. Dan Keysa berharap, jika ke depannya satu per satu harapannya yang tersisa bisa terwujud. Keysa ingin terus bersama dengan Danu.





**





"Wah, aku tidak tahu ada tempat seperti ini di kota kita," ucap Keysa saat dirinya menatap bintang-bintang yang menghiasi langit dengan jelasnya.

Keysa terlihat sangat senang dan kini duduk di atas kap mobil bersama dengan Danu yang tampaknya tengah mempersiapkan dirinya. Sebelum memulai pembicaraan, Danu terlihat memeriksa waktu yang tersisa sebelum jam malam Keysa, dan ternyata masih tersisa sebanyak lima puluh menit. Jadi, Danu akan bergegas untuk membicarakan hal yang sangat penting di sini. Sementara sisanya, akan Danu bicarakan dengan Keysa ketika di perjalanan pulang.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang