Keysa & Danu 13

473 45 3
                                    

Adit duduk di meja belajarnya dengan tatapan yang terlihat gelisah. Ia menggigit kuku ibu jarinya. Terlihat tengah berpikir dengan sangat keras. Ini sudah lewat tengah malam, tetapi Adit masih sibuk memikirkan masalah mengenai perjodohan sang kakak. Jelas Adit harus mencegah perjodohan itu terjadi, dengan cara apa pun yang bisa ia lakukan. Sebab Adit tahu, jika membujuk kedua orang tuanya untuk membatalkan keputusan mereka adalah hal yang sia-sia. Terutama ini adalah keputusan yang diambil oleh ayahnya, Eka.

"Sepertinya aku tidak memiliki jalan lain," ucap Adit lalu merain ponselnya.

Hal yang terpikirkan oleh Adit adalah, ia harus segera menyelesaikan permasalahan ini sebelum Keysa mengetahui masalah perjodohannya. Karena jika sampai kakaknya tahu, bisa-bisa usaha Adit akan menjadi sia-sia. Dibandingkan dengan kepentingan dirinya sendiri yaitu kebahagiaannya, Keysa akan memilih untuk mematuhi keputusan yang sudah diambil oleh kedua orang tua mereka. Namun, Adit tidak ingin kakaknya terus hidup dengan cara itu. Keysa berhak untuk bahagia.

"Ya, Kakak berhak untuk bahagia. Karena itulah, aku harus melakukan apa pun yang bisa kulakukan untuk membuat Kakak hidup bahagia," ucap Adit lalu memainkan ponselnya sejenak. Ternyata dia menghubungi seseorang di waktu dini hari. Waktu yang rasanya sangat tidak tepat untuk menghubungi seseorang. Bisa saja Adit disebut sebagai seseorang yang tidak tahu sopan santun karena menelepon di waktu yang tidak tepat.

Namun, Adit sangat mengenal sosok yang tengah ia hubungi ini. Orang ini memang sangat tegas, dan mungkin terlihat sangat sulit untuk didekati. Namun, ia adalah orang yang paling mengasihinya. Ia adalah sosok yang selalu membuka kedua tangannya untuk memberika bantuan pada Adit. Karena itulah, ketika Adit menghubungi di waktu yang tidak tepat sekali pun, ia pasti mengerti jika Adit memiliki hal yang tidak bisa ditunda untuk segera disampaikan.

Meskipun sudah dini hari, Adit yakin jika teleponnya akan segera diangkat. Mengingat jika ini juga adalah jadwal untuk bangun, bagi orang yang tengah ia telepon. Benar saja, telepon Adit diangkat setelah beberapa kali berdering. Lalu sebuah suara lembut terdengar di ujung sambungan telepon. "Ada apa, Sayang?"

Adit tersenyum dan menjawab, "Maaf mengganggu waktumu, Nenek."




**




"Ini makan siangmu. Makan semuanya, jangan sampai ada yang tersisa," ucap Keysa pada Adit sebelum meninggalkan mobil adiknya begitu saja dan berlari menuju gedung perusahaan di mana dirinya bekerja.

Wajah Keysa terlihat sangat senang dan tidak memiliki beban apa pun. Wajar, karena hingga detik itu Keysa memang belum mengetahui masalah mengenai perjodohannya. Jadi, saat ini terlihat sangat bersemangat. Selain bersemangat untuk bekerja, ia juga bersemangat untuk membuat Danu jatuh hati padanya. Karena kini ia sudah memiliki tiga kesempatan yang pasti, maka Keysa dengan mudah menyusun rencananya untuk menunjukkan semua pesona yang ia miliki dan membuat Danu jatuh hati.

"Selamat pagi," ucap Keysa menyapa para seniornya yang sudah datang lebih dulu.

Tomi yang sepertinya sudah menunggu kedatangan Keysa, segera bangkit dari tempatnya dan mendekat pada Keysa yang sudah duduk di tempatnya. Lalu setelah itu menyusuk Galih yang baru saja datang dan duduk di kursinya. Tomi meletakkan segelas latte dingin untuk Keysa di atas meja kerjanya dan bertanya, "Apa kau sudah sarapan?"

Keysa mengangguk. "Sudah, Kak."

Tomi melirik pada luch bag Keysa yang kini diletakkan di sudut meja kerjanya. "Sepertinya selera makanmu sekarang sudah semakin meningkat karena pekerjaan yang semakin bertambah," ucap Tomi karena melihat makan siang Keysa yang kini terdiri dari tiga tingkat.

Sebenarnya tidak semua makanan itu untuk dirinya. Ia menyatukan makan siangnya dan makan Danu. Karena rencananya, maka Keysa akan makan siang bersama dengan Danu. Jadi, inilah yang Keysa lakukan. Namun, Keysa tentu saja tidak perlu menjelaskan apa pun. Terlebih ini masalah mengenai Danu. Posisi Danu di perusahaan ini cukup tinggi, dan Keysa tidak ingin membuat skandal apa pun yang bisa membuat Danu dalam masalah.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang