Keysa & Danu 11

577 43 1
                                    

"Ya, Mas bisa melakukannya. Karena aku percaya pada Mas."

Danu pun melepaskan sabuk pengamannya dan mencondongkan tubuhnya pada Keysa. Secara alami membuat Keysa berdebar dibuatnya. Selain gugup karena kedekatan itu, Keysa juga merasa harus mempersiapkan diri untuk pertanyaan yang akan diajukan oleh Keysa. Lalu Danu berbisik, "Kalau begitu aku ... tidak mau menanyakan apa pun."

"Yah, kenapa? Mas tidak seru!" keluh Keysa tampak kecewa karena respons yang diberikan oleh Danu tidak sesuai dengan harapannya. Padahal, Keysa berpikir jika Danu akan menanyakan satu atau dua pertanyaan padanya.

Jika Danu melakukan hal tersebut, maka itu akan menjadi kesempatan bagi Keysa membuka kemungkinan hubungan mereka semakin jauh. Setidaknya Keysa memang berharap itu terjadi sesuai dengan pikirannya. Ia ingin hubungannya dengan Danu berkembang. Jika Danu mengetahui rahasia atau suatu hal yang penting mengenai dirinya, itu bisa membuka kemungkinan bahwa ia juga bisa mengetahui atau melihat bagian dalam kehidupan Danu.

Ekspresi kecewa Keysa diabaikan begitu saja oleh Danu. Ia malah melepaskan sabuk pengaman Keysa dan berkata, "Sekarang turun, dan tidurlah."

Namun, Keysa tampaknya tidak mau pergi begitu saja. Ia masih belum ingin berpisah dengan Danu. Jadi, ia malah berkata, "Jawab dulu pertanyaanku. Kenapa Mas tidak mau bertanya? Apa alasannya?"

Danu mengernyitkan keningnya. Merasa jika dirinya sudah mulai terbiasa dengan panggila mas yang diberikan oleh Keysa pada dirinya. Danu pun menatap Keysa tepat pada matanya dan menjawab dengan datar, "Karena aku sama sekali tidak ingin ikut campur dalam kehidupanmu. Ingat apa yang kukatakan sebelumnya. Berhenti berusaha, dan jangan melewati batas."

"Tapi tetap saja, aku tidak akan berhenti berusaha. Mas sendiri yang mengatakan, jika Mas tau perasaanku. Sayangnya, aku bukan orang yang mudah menyerah. Karena itulah aku akan berjuang hingga akhir dan membuat Mas benar-benar jatuh hati padaku," ucap Keysa dengan penuh semangat. Seakan-akan dirinya tidak pernah mendapatkan penolakan dari Danu.

Melihat tingkah keras kepala yang ditunjukkan oleh Keysa, Danu pun benar-benar merasa sakit kepala. Padahal, ia sudah dengan tegas memberikan penolakan pada Keysa. Bahkan beberapa kali ia sudah kelewatan dan melakukan penolakan itu dengan terlalu kasar. Jujur saja, Danu merasa jika itu berlebihan dan menyesal. Namun, Danu harus melakukan hal itu agar Keysa tidak mendapatkan luka yang lebih besar jika terus menyimpan harapan padanya. Jadi, secepat mungkin Danu harus membuat Keysa berhenti.

"Sudah kubilang berhenti untuk berharap, Keysa. Karena apa pun yang kau harapkan sama sekali tidak akan pernah terjadi. Itu adalah hal yang sangat mustahil terjadi," ucap Danu dengan jelas menutup kemungkinan bahwa ia akan memiliki perasaan terhadap Keysa nantinya.

"Mas tidak boleh berkata seperti itu. Di dunia ini ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Salah satunya adalah masalah hati. Mungkin sekarang Mas berkata seperti itu, tetapi di masa depan nanti siapa pun tidak ada yang bisa menjaminnya. Mas sendiri tidak bisa menjamin, apakah Mas masih tidak mencintaiku. Bisa saja Mas malah sangat mencintaiku, hingga tidak bisa hidup tanpaku," ucap Keysa berusaha untuk beradu argumen dengan Danu.

Apa yang dikatakan oleh Keysa tentu saja sangat masuk akal. Urusan hati, tidak ada yang tahu. Terlebih apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, Danu tetap tidak mau membuka kesempatan apa pun untuk Keysa. Karena Danu merasa jika itu adalah hal yang sangat berbahaya. Ia tidak ingin sampai hubungannya dengan Keysa benar-benar berkembang. Danu harus dengan tegas menutup semua kemungkinan.

"Kau memang benar. Tapi, di antara kita sama sekali tidak ada kemungkinan seperti itu. Hubungan di antara aku dan dirimu, sama sekali tidak akan berkembang seperti yang kau harapkan," ucap Danu.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang