Danu & Keysa 23

666 58 2
                                    

Keysa bangun dari tidurnya dan merasakan kepalanya yang berat serta berputar. Hal yang wajar, mengingat tadi malam Keysa tidur setelah puas menangis dan ditenangkan oleh Adit. Keysa menghela napas panjang dan mengurut pelipisnya. Ia secara perlahan turun dari ranjang dan menyingkap gorden yang menutupi pintu balkon yang terbuat dari kaca. Keysa pun membuka pintu balkon dan berakhir duduk di kursi yang memang sudah ada di sana. Ia memeluk kedua lututnya dan melamunkan apa yang sudah terjadi tadi malam.

Pernyataan cinta. Tadi malam ia baru mendapatkan pernyataan cinta dari sosok pria yang selama ini terus ia kagumi. Ternyata Keysa benar-benar berhasil membuat Danu jatuh hati padanya. Tentu saja itu adalah hal yang membahagiakan bagi Keysa. Namun, di sisi lain Keysa sadar jika dirinya tidak bisa sepenuhnya bahagia atas hal tersebut. Sebab, Keysa sudah memutuskan untuk menerima perjodohan yang dirancang oleh orang tuanya. Kini, tidak ada jalan kembali bagi Keysa.

"Sudah terlambat," gumam Keysa.

"Ya, Kakak bangun terlambat," sahut Adit lalu berdiri di hadapan kakaknya. Berbeda dengan Keysa yang masih menggunakan pakaian tidurnya, Adit sudah tampak segar dengan pakaian kasualnya.

"Kau tidak bekerja?" tanya Keysa sembari mengalihkan pandangannya untuk menatap rumah yang berada di seberang rumah mereka.

"Hari ini aku meminta izin. Karena Nenek sudah lama tidak berkunjung, jadi secara khusus aku meminta izin pada kepala tim dengan imbalan, aku akan lembur selama satu minggu ketika aku masuk nanti," jawab Adit sembari bersandar dengan nyaman di pembatas balkon.

Tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka. Membuat suasana terasa sangat hening dan canggung. Rasanya, mereka belum pernah merasakan hal yang seperti ini. Sebab sejak kecil, mereka selalu bersama dan tidak pernah sekali pun keduanya merasa bosan ketika bersama. Selalu ada hal yang bisa mereka bicarakan, atau bahkan mereka perdebatkan. Waktu yang mereka habiskan selalu terasa menyenangkan, dan tentu saaj mereka merasakan situasi ini, mereka merasa sangat aneh.

Adit pun mengamati kakaknya sebelum berkata, "Nenek ingin kita sarapan bersama."

Keysa terlihat sangat gelisah, membuat Adit menghela napas panjang. Setelah apa yang terjadi tadi malam, tentu saja sangat wajar bagi Keysa merasa gelisah seperti ini. "Sepertinya ada hal yang ingin Nenek bicarakan padamu, Kak. Jadi sekarang lebih baik Kakak segera membersihkan diri. Kakak juga pasti lapar karena sejak semalam belum makan apa pun," ucap Adit.

Keysa mengangguk dan turun dari kursinya. Ia melangkah perlahan kembali ke dalam kamarnya. Saat akan masuk ke kamar mandi, Keysa mendengar perkataan Adit yang berkata, "Setidaknya kakak sekarang bisa tersenyum, karena kakak sudah berhasil membuat Kak Danu jatuh cinta pada kakak."

Keysa tidak mengatakan apa pun sebagai balasannya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Adit hanya tersenyum tipis saat melihat daun telinga kakaknya yang memerah. Lalu ia menatap langit pagi yang cerah dari balkon kamar kakaknya. "Apakah kini awal dari kebahagiaan Kakak? Ya, kuharap seperti itu. Ini adalah waktunya bagi Kakak untuk bahagia," bisik Adit.

Lalu tak lama, Keysa dan Adit sudah berkumpul dengan yang lainnya di meja makan. Kali ini, Liana yang duduk di kepala meja dan menatap cucunya sembari berkata, "Kalian harus makan yang banyak. Mumpung masih muda dan masih sehat, lakukan apa pun yang kalian inginkan, termasuk dalam hal percintaan," ucap Liana membuat gerakan tangan Keysa terhenti.

Tentu saja Keysa kembali mengingat sosok Danu yang menyatakan cinta tadi malam. Hatinya terasa menghangat, dan rasanya ia ingin kembali mendengar pernyataan cinta itu. Ia ingin bertemu dengan Danu dan melakukan hal-hal bersama dengan pria itu. Namun, kenyataan menampar Keysa. Ia tidak bisa melakukan hal itu, karena ayahnya jelas tidak menginginkan Keysa melakukan hal itu. Ayahnya sudah menjodohkan dirinya dengan Bima.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang