"Bu, sepertinya yang itu lebih cocok untuk Keysa," ucap Danu menunjuk set perhiasan mungil yang rasanya akan sangat cocok untuk Keysa.
Ayu yang mendengar pendapat putranya pun meminta pelayan toko perhiasan untuk menunjukkan perhiasan tersebut agar ia bisa memeriksanya. Saat ini, Ayu memang tengah menemani putranya untuk membeli perhiasan. Jelas, ini adalah perhiasan yang akan dibawa saat melamar Keysa nantinya. Saat mendengar perkataan Danu, Halim dan Ayu sebenarnya merasa sangat terkejut. Namun, mereka juga merasa sangat bahagia.
Jadi, mereka sama sekali tidak keberatan untuk segera membantu Danu mempersiapkan lamaran tersebut. Bahkan, bisa dibilang jika kini persiapannya sudah hampir rampung. Hanya tersisa cincin pertunangan saja yang harus mereka persiapkan. Namun, Danu ingin mempersiapkan yang lebih spesial. Ia ingin menyiapkan satu set perhiasan yang akan cocok dengan Keysa. Sebenarnya, Danu ingin mempersiapkannya dengan lebih spesial dengan meminta rancangan khusus. Namun, karena Danu tengah diburu oleh waktu, jadi Danu memilih untuk membeli rancangan yang dikeluarkan secara limited edition.
"Ini cantik. Ini pasti akan sesuai dengan Keysa yang berkepribadian riang sekaligus lembut. Tapi untuk jaga-jaga, mari lihat yang lain. Ibu hanya ingin memastikan jika calon menantu ibu mendapatkan yang terbaik," ucap Ayu terlihat sangat bertekad.
Danu tentu saja mengangguk. Sebab dirinya memang berpikiran yang sama dengan ibunya. Namun, saat ibunya masuk lebih dalam ke dalam tempat penyimpanan perhiasan toko, Danu menghentikan langkahnya dan memeriksa ponselnya terlebih dahulu. Jujur saja, Danu sebenarnya tengah merasa sangat gelisah. Selain karena dirinya tengah menyiapkan lamaran yang belum Keysa ketahui, Danu juga gelisah karena Keysa tidak bisa dihubungi sejak semalam.
Mungkin, jika tidak ada kejadian seperti lamaran tidak terduga dari Bima sekaligus kejadian menjengkelkan yang disebabkan oleh Tomi, Danu tidak akan merasa terganggu seperti saat ini. Danu pasti akan berpikir jika Keysa tengah beristirahat atau tengah menghabiskan waktunya dengan keluarganya. Namun, kali ini Danu gelisah. Terlebih, pesannya hanya dibaca dan sama sekali tidak dibalas oleh Keysa.
"Apakah ini rasanya saat pesanmu tidak dibalas? Apakah ini karma yang harus kudapatkan karena dulu sering mengabaikan pesan dari Keysa?" tanya Danu pada dirinya sendiri.
Danu menggeleng, saat dirinya merasa konyol karena memiliki pemikiran seperti itu. Danu pun beranjak untuk duduk di kursi yang disediakan dan menghubungi Adit. Keysa tidak bisa dihubungi dan membuat Danu cemas. Jadi, Danu tidak memiliki plihan lain untuk memastikan kondisinya pada orang-orang yang berada di sekitarnya. Tentu saja Adit menjadi pilihan yang paling tepat bagi Danu jika dirinya ingin mengetahui hal seperti itu.
"Ada apa?"
Suara ketus yang terdengar di ujung sambungan telepon membuat Danu yang mendengarnya mengernyitkan keningnya. Entah memang hanya perasaannya saja, atau memang benar adanya, semenjak hubungannya dengan Keysa resmi menjadi sepasang kekasih, Adit seperti memusuhinya. Ia sering kali bertingkah ketus dan berkata tajam, membuat Danu yang mendengarnya merasa sangat jengkel dibuatnya. Namun, Danu menahan diri. Setidaknya Adit adalah seorang calon adik ipar yang harus ia ambil hatinya.
"Aku hanya ingin bertanya, apa aku bisa berbicara dengan Keysa? Aku sejak tadi berusaha untuk menghubunginya, tetapi tidak bisa," ucap Danu.
Adit tidak segera menjawab, membuat Danu merasa gelisah. Pikiran macam-macam sudah berkelebat di dalam benak Danu. Hal itu membuatnya terus saja mengepalkan tangannya untuk menahan rasa kegelisahannya. Lalu Danu pun mendengar helaan napas Adit disusul dengan kekehan pelan. "Apa ini? Kukira kalian benar-benar menjalin hubungan yang serius. Tapi kenapa Kakak bahkan tidak mengetahui ke mana perginya Kak Keysa?"
Danu merasa sangat jengkel karena Adit yang selalu saja mengejeknya seperti ini. Karena itulah Danu bertanya balik, "Sepertinya, kau benar-benar sangat senang mengejek diriku. Menurutmu, bagaimana pendapat kakakmu yang tercinta ketika tahu kelakuan adiknya ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)
RomanceKalian pernah merasakan cinta sendiri? Ah, mungkin kalian lebih mengenalnya dengan istilah cinta bertepuk sebelah tangan. Inilah yang tengah dialami oleh Keysa. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan tipe idealnya. Lalu, berakhir merasakan cinta bertepuk...