Danu & Keysa 21

806 66 3
                                    

"Apa yang terjadi?" tanya Eka pada Danu yang kini sudah dilepaskan oleh para staf keamanan.

Danu pun menjawab tanpa ragu, "Batalkan pertuangan Keysa."

Semua orang yang mendengar ucapan Danu tersebut tentu saja terkejut. Kalau boleh jujur, sebenarnya Danu sendiri terkejut dengan apa yang sudah ia katakan barusan. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Kini, Danu harus menyelesaikan semua hal yang sudah ia mulai. Danu pun melirik pada Keysa yang tampak cantik dengan kebaya ungu muda yang ia kenakan. Pesona baru yang ditunjukkan oleh Keysa tersebut membuat Danu terpaku padanya. Sama dengan Danu, Keysa juga tengah menatap Danu dengan penuh tanda tanya.

Jelas, Keysa bertanya-tanya mengapa Danu melakukan semua ini? Sebelumnya, saat mereka bertemu di mall pun, Danu bersikap aneh. Lalu kini, lebih parah daripada tingkah Danu di mall, Danu malah berusaha untuk menghentikan acara pertunangan di rumahnya. Jujur saja, Keysa sendiri tidak mengharapkan pertunangan ini terjadi secepat ini. Namun, ia tahu jika cepat atau lambat pertunangannya dengan Bima—pria yang dijodohkan dengannya—akan tetap terjadi.

"Omong kosong apa itu? Apa kau datang jauh-jauh bersama kedua orang tuamu hanya unuk mengacaukan acara penting orang lain?" tanya Eka dengan tajamnya.

Lalu Eka menatap Halim dan Ayu yang sudah mendekat dan bertanya, "Apakah aku harus bersabar menghadapi ketidaksopanan putra kalian ini?"

Tentu saja Halim merasa jengkel karena putranya ini bersikap dengan gegabah. Jelas ia akan menegurnya dengan keras nantinya. Namun, untuk saat ini Halim sadar jika dirinya harus berpihak pada putranya. Ia pun berkata, "Aku memang tidak bisa membenarkan sikap kurang ajar putraku yang tiba-tiba menerobos ke dalam kediamanmu dan mengacau seperti ini. Namun, aku rasa ada alasan yang membuat putraku bertindak seperti ini. Aku mengenal putraku dengan sangat baik."

Mega yang melihat suaminya masih marah, dan para tamu yang merasa tidak nyaman segera berkata pada suaminya, "Sayang, bagaimana jika kita masuk dan duduk dulu. Sebaiknya kita berbicara dengan lebih nyaman di dalam."

Sebenarnya Eka tidak ingin membiarkan keluarga Sukahaldi—keluarga Danu—masuk ke dalam rumahnya. Karena Eka memiliki firasat jika acara pertunangan yang sudah ia persiapkan untuk putrinya akan menjadi kacau. Namun, ia juga tidak bisa mengusir mereka begitu saja karena jelas mereka harus menyelesaikan permasalahan ini. Eka tidak ingin sampai hubungan bisnis di antara keluarga menjadi memburuk karena masalah ini.

"Silakan," ucap Eka mempersilakan semua orang untuk masuk ke dalam rumahnya.

Para pelayan juga segera bekerja untuk menyediakan cangkir the tambahan bagi para tamu yang baru saja datang. Semuanya berkumpul di ruang tamu keluarga Adiwiadja yang tentu saja memiliki skala yang bahkan bisa menampung lebih banyak orang daripada orang-orang yang hadir saat ini. Tanpa membuang waktu, setelah melihat semua orang sudah duduk dengan nyaman, Eka pun bertanya, "Jadi, alasan apa yang membuatmu datang tanpa diundang dan mengacaukan acara orang lain, Danu?"

Danu melirik Keysa yang tampak menunduk dan saling menggenggam tangan dengan Adit yang terlihat memberikan tatapan penuh harap pada dirinya. Tentu saja Danu sadar, jika kini Adit berharap Danu benar-benar bisa menghentikan perjodohan Keysa. Danu mengalihkan pandangannya pada Eka lalu menjawab, "Saya tidak ingin Keysa dijodohkan atau bertunangan, disaat Keysa sendiri tidak ingin melakukannya."

Karena ini adalah pembicaraan serius, secara alami Danu pun menggunakan bahasa formal. Selain karena banyak orang tua dan orang asing yang mendengar pembicaraan tersebut, Danu sengaja menggunakan bahasa formal untuk menekankan bahwa ia sama sekali tidak main-main dengan apa yang ia katakan. Kembali, semua orang dibuat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Danu tersebut. Terutama Eka yang merasa jengkel.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang