Keysa & Danu 5

600 43 0
                                    

Keysa menghela napas berulang kali dan tampak murung. Adit yang menyadari hal itu, menggenggam tangan Keysa dengan lebih erat. Karena saat ini, Keysa dan Adit tengah menghadiri sebuah acara pernikahan dari salah satu kolega keluarga mereka. Adit tahu, jika Keysa tidak terlalu suka menghadiri acara seperti saat ini. Atau lebih tepatnya, Keysa tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang mengenal dirinya sejak kecil.

Jika saja tidak terpaksa, tentu saja Adit tidak ingin membawa Keysa ke tempat ini. Bukannya karena Adit tidak mau membawa Keysa, tetapi lebih karena Adit tahu bahwa Keysa tidak nyaman. Sayangnya, keadaan membuat Adit dan Keysa harus menggantikan ayah dan ibu mereka untuk memenuhi undangan pernikahan ini. Kedua orang tua mereka memang tengah memiliki urusan di luar kota, hingga membuat mereka harus mengambil peran sebagai perwakilan keluarga.

"Setelah memberikan selamat dan sedikit menikmati jamuan, kita akan pulang Kak," ucap Adit saat mereka memasuki area gedung pesta pernikahan.

Keysa yang mendengar hal itu pun bertanya, "Apa ayah tidak akan marah?"

"Sepertinya tidak. Asalkan kita bisa menunjukkan kehadiran kita pada tuan rumah, dan pulang di waktu yang tepat, semuanya akan terselesaikan dengan baik," jawab Adit lalu seketika memasang senyum ramah yang diikuti oleh Keysa.

"Wah, Adit dan Keysa! Sudah lama kita tidak bertemu," ucap tuan rumah yang saat ini menyambut kedatangan keduanya.

Seperti apa yang sudah direncanakan oleh keduanya, mereka pun menyapa tuan rumah dengan baik. Mereka juga menyapa pengantin yang memang tidak terlalu mereka kenal secara pribadi. Karena mereka hanya terhubung dengan alasan jika kedua orang tua mereka memiliki relasi bisnis. Terlebih, Adit dan Keysa memang belum secara resmi terlibat mengurus urusan bisnis keluarga. Atau lebih tepatnya, hanya Keysa yang benar-benar belum menyentuh dunia tersebut. Berbeda dengan Adit yang memang sedikit demi sedikit sudah mulai belajar mengelola perusahaan.

"Kalau begitu silakan nikmati jamuannya," ucap sang tuan rumah membiarkan Adit dan Keysa untuk menikmati pesa tersebut.

Sebenarnya kehadiran Adit dan Keysa cukup menarik perhatian. Selain karena identitas mereka sebagai putra dan putri dari keluarga Adiwiadja yang memiliki latar belakang yang sangat kuat, mereka juga memiliki penampilan yang di atas rata-rata. Bukan rahasia lagi, bahwa Adit dan Keysa memang sangat populer sejak mereka kecil. Bahkan di sekolah pun, mereka memiliki banyak penggemar.

Di kalangan teman-teman sekolah mereka, Adit dan Keysa adalah paket komplit. Dari penampilan, latar belakang, hingga kecerdasan, mereka memilikinya. Hingga tidak hanya hanya memiliki banyak penggemar, mereka juga memiliki beberapa orang yang membenci mereka. Tentu saja keduanya tahu mengenai hal tersebut. Namun, keduanya tidak peduli mengenai hal itu.

Atau lebih tepatnya, hanya Adit yang tidak peduli. Keysa memang tidak menunjukkannya, tetapi ia sangat peduli dan tertekan dengan pandangan orang-orang yang tertuju padanya. Hanya saja, Keysa berusaha untuk menutupi semua hal itu. Terlebih dari kedua orang tuanya. Sebab Keysa tahu, kedua orang tuanya akan menganggap jika dirinya sangat lemah hingga memiliki pemikiran tersebut. Jadi, lebih baik Keysa menyimpannya sendiri, karena ia takut.

"Kakak ada tiramisu," ucap Adit sembari mengambil piring makanan penutup untuk sang kakak.

Melihat makanan itu, Keysa pun tidak bisa menahan diri untuk tersenyum tipis. Ia sadar, jika Adit tengah berusaha membuatnya merasa lebih tenang dan nyaman. Setelah mengambil beberapa makanan penutup, keduanya pun beranjak untuk duduk di tempat yang kosong. Sayangnya, saat itu beberapa teman kuliah Adit muncul dan menyapanya. Mereka tampaknya ingin berbincang dengan Adit, tetapi Adit tidak ingin meninggalkan Keysa.

Keysa pun berkata, "Pergi saja, Kakak tidak akan ke mana-mana."

Adit terdiam sejenak. Seakan-akan ragu untuk mengambil keputusan. Ia tahu, jika teman-temannya tidak akan menyerah begitu saja, sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan. Setidaknya, ia harus ikut dengan mereka sejenak. Namun, ia juga tidak ingin meninggalkan Keysa sendiri walaupun itu hanya sebentar. Hanya saja, Keysa kembali mendorong Adit pergi dengan meyakinkannya jika ia tidak akan apa-apa.

Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang