"Apa kau sudah melupakan rasa tamparan Ayah? Kenapa kau bertingkah dan membuat Ayah marah seperti ini?" tanya Eka dengan nada rendah. Tanda jika dirinya benar-benar marah atas apa yang sudah terjadi.
Saat ini, Eka memang dengan sengaja mengumpulkan keluarga kecilnya setelah makan malam di ruang keluarga. Ada banyak hal yang harus ia bicarakan dengan keluarganya, dan ia sama sekali tidak bisa menahan untuk segera mebahas permasalahan ini. Adit yang kini tengah mendapatkan kemarahan ayahnya, sama sekali tidak tersudutkan. Ia tahu, jika cepat atau lambat ayahnya jelas akan marah padanya saat fakta bahwa Adit berusaha untuk membatalkan perjodohan Keysa terungkap.
Berbeda dengan ketiga orang yang jelas mengetahui apa yang tengah terjadi tersebut, Keysa terlihat bingung sendii. Sebab jelas ia tidak memahami apa yang tejdari di sana. Ia tidak tahu alasan yang membuat sang ayah marah besar seperti ini. Selain itu, Keysa merasa gugup karena sudah sangat lama dirinya tidak melihat ayahnya yang marah besar. Terakhir, rasanya Keysa melihat kemarahan ayahnya adalah saat sekolah menengah pertama, dan Adit berkelahi karena membela Keysa.
Keysa pun menatap Adit. Ia cemas, dan berpikir kemungkinan bahwa kali ini Adit juga dimarahi karena dirinya. Keysa menggigit bibirnya saat Adit malah berkata, "Aku hanya melakukan hal yang seharusnya. Dan rasanya Ayah tidak berhak menghukum diriku karena masalah ini."
Tentu saja perkatan Adit tersebut lebih dari cukup untuk membuat Eka semakin marah. Eka tidak pernah menyukai jika putra atau putrinya berubah membangkang seperti Adit seperti ini. Karena Eka tidak pernah mendidik keduanya untuk menjadi seorang pembangkang, melainkan untuk menjadi anak yang berbakti dan mendengarkan perkataan orang tua mereka. Keysa dan Mega yang menyadari kemarahan Eka pun mengambil tugas mereka masing-masing.
Jika Mega menenangkan Eka, maka Keysa menenangkan Adit. Atau lebih tepatnya, berbisik, "Berhenti membuat Ayah marah. Apa pun yang terjadi, sekarang minta maaf terlebih dahulu pada Ayah karena sudah melawan kata-katanya."
Biasanya, Keysa selalu berhasil mengendalikan adiknya itu. Bagi Keysa, Adit adalah adik yang manis dan selalu mendengarkan perkataannya. Namun, kali ini ternyata tidak terjadi seperti apa yang ia harapkan. Adit dengan keras kepala tidak mau mendengar apa yang sudah dikatakan oleh Keysa, dan Eka juga sepertinya tidak mau meredakan kemarahannya. "Tidak, Kak. Aku tidak akan meminta maaf, karena aku tidak salah."
"Kau tidak bersalah? Kau masih bisa mengatakan hal itu setelah apa yang kau lakukan? Apa kau pikir, ikut campur dalam masalah orang tua adalah hal yang bisa dimaafkan?" tanya Eka.
Adit mengepalkan kedua tangannya. "Sepertinya Ayah sudah mendapatkan teguran dari Nenek, dan membuat Ayah semarah ini. Seharusnya teguran dari Nenek sudah lebih dari cukup membuat Ayah mengerti, jika apa yang Ayah itu lakukan salah," ucap Adit masuk akal.
Namun, ego Eka sebagai seorang ayah tidak mengizinkan dirinya mengakui kesalahannya di hadapan putra dan putrinya. Karena itulah, Eka berkata, "Tidak, Ayah tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Sebagai orang tua, Ayah berhak bahkan bisa dibilang memiliki kewajikan untuk memilihkan pendamping dari putrinya sendiri. Dan itulah yang tengah Ayah lakukan. Itu bukanlah hal yang salah."
Keysa yang mendangra hal itu pun terkejut. Ia pun bertanya, "Aya, maaf. Bisakah aku mendengar permasalahannya? Apa maksud Ayah engan memilihkan pendampingku?"
Eka pun menatap Keysa dan menjawab tanpa ragu, "Ayah dan ibumu berniat untuk menjodohkanmu."
Keysa tentu saja sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu. Adit sendiri segera berkata, "Tenang saja, Kak. Itu hanya rencana, karena itu sama sekali tidak akan menjadi kenyataan. Perjodohan itu tidak akan pernah terjadi."
Eka yang sudah benar-benar marah pun berseru, "Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan? Apa kau akan terus melawan Ayah seperti ini?! Kau ingin bertingkah kurang ajar sebagai seorang putra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Sendiri (Keysa & Danu)
RomanceKalian pernah merasakan cinta sendiri? Ah, mungkin kalian lebih mengenalnya dengan istilah cinta bertepuk sebelah tangan. Inilah yang tengah dialami oleh Keysa. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan tipe idealnya. Lalu, berakhir merasakan cinta bertepuk...