~13. Boneka pemberian Arrayan

187 40 83
                                    

Jangan lupa untuk votenya yaaaaaa<3

Selamat membaca ^^

***

"Gue balik aja." Aqila membalikkan tubuhnya saat sudah sampai di mall bersama dengan Adena dan Aileen.

Sontak Aileen yang melihat Aqila akan pergi langsung menarik tangan gadis itu.

"Kita sudah sampai, masa lo mau balik?"

Aqila menghela nafas panjang.

"Enggak asik lo qil." Adena mendesah kecewa karena Aqila bersikeras ingin pulang.

"Ini,'kan hari weekend. Masa lo mau rebahan aja di kamar?" timpal Aileen yang langsung diangguki oleh Adena.

"Membosankan banget weekend lo," cibir Adena membuat Aqila menghela nafas pasrah.

"Ayo!"

Aqila berjalan lebih dulu setelah mengatakan itu. Adena dan Aileen pun tersenyum lebar, kemudian kedua gadis itu sedikit berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan Aqila.

"Eh tunggu-tunggu!" Aileen menghentikan langkahnya.

Aqila dan Adena tak jadi menaiki eskalator dan menatap Aileen yang sibuk mengambil ponselnya dari dalam tas selempang.

"Gue udah di dalam," kata Aileen pada seseorang yang menelponnya. Tak lama, kedua mata gadis itu menyapu ke seluruh penjuru mall, seperti tengah mencari-cari sesuatu. Lalu, Aileen melambaikan tangannya membuat Aqila keheranan. Kepada siapa, temannya itu melambaikan tangan? 

Tak sengaja, Aqila menangkap tiga sosok lelaki dari kejauhan tengah berjalan ke arah mereka bertiga. Sontak Aqila langsung menoleh pada Aileen yang masih melambaikan tangan pada ketiga lelaki itu.

"Sejak kapan lo berteman sama mereka?" tanya Aqila tepat di sebelah telinga kiri Aileen sembari menatap malas salah satu dari ketiga lelaki itu.

Aileen menoleh." Beberapa hari yang lalu," jawabnya yang diakhiri cengengesan.

Aqila memutar kedua bola matanya malas.

***

Aqila berdecak kesal." Buang-buang waktu," gerutunya sembari menatap malas teman-temannya yang sibuk bermain di time zone, sedangkan dirinya tengah duduk bersama dengan Arrayan, memperhatikan mereka bermain.

Aqila yang merasa tak minat bermain bersama dengan teman-temannya pun memilih untuk bangkit dari duduknya dan pergi berkeliling mall untuk sekedar mengurangi rasa bosannya. Namun, gadis itu terlalu sibuk dengan langkahnya sendiri hingga tak menyadari jika Arrayan mengikutinya dari belakang.

Arrayan mengikuti Aqila dari belakang tanpa bersuara. Ia hanya ingin memastikan kemana gadis itu akan pergi di tempat luas ini sendirian. Namun, karena merasa lelah mengikuti Aqila yang sejak tadi berjalan tanpa tujuan, Arrayan pun segera mensejajarkan langkahnya dengan gadis itu.

"Sebenarnya lo mau kemana?"

Aqila yang kaget pun langsung menoleh saat mendengar suara seseorang.

"Lo, ngikutin gue?" Aqila tak menjawab pertanyaan Arrayan, justru gadis itu bertanya balik.

"Menurut lo?"

Aqila menatap Arrayan cukup lama setelah kalimat itu terlontar dari mulut Arrayan.

"Gue hanya memastikan lo enggak diculik," jelas Arrayan cepat.

"Lo pikir gue anak kecil?" Aqila menaikkan satu alisnya sembari masih menatap Arrayan.

"Oke, lo bukan anak kecil," kata Arrayan yang memilih untuk tidak berdebat dengan Aqil. Lalu, secara tiba-tiba Arrayan menggandeng tangan Aqila membuat gadis itu kaget.

Takdir yang tak berpihak ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang