Part 3

932 94 4
                                    

"Ada manusia yang ingin aku peluk tapi aku malu."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Ceklek...

Zee memasuki kamar miliknya. Kepala nya makin dibuat pusing saat melihat kamarnya yang sangat berantakan seperti kapal pecah.

"Apa kamar cowok selalu gini ya? Hedeh." Gerutunya lalu mengacak rambutnya dengana kasar.

Ia lemparkan tas ke sembarang tempat lalu mengambil handuk, pergi ke kamar mandi.

Selesai membersihkan badan dan semua nya. Zee keluar kamar untuk pergi ke ruang makan karena perutnya sedari tadi sudah berbunyi meminta makan.

Saat sampai di ruang makan ternyata ada Christy yang sedang makan juga disana.

"Bunda mana? Gak ikut makan?" tanya Zee.

"Udah tidur dikamar, mungkin kecapean"

Ia menghela napas dan mengangguk paham kemudian duduk berhadapan dengan Christy. Zee mulai mengambil nasi serta lauk pauk yang dimasukannya kedalam piring. Merasa sudah semua dirinya berdoa terlebih dahulu lalu memakan makanannya.

"Kak" panggil Christy tepat saat Zee hendak menyendokkan makanan ke mulut.

"Kenapa?"

"Paha ayam itu punya aku, jangan dimakan"

Zee seakan tidak percaya dengan ucapan Christy.
"Itu kan masih ada Dek. Kenapa harus ini? sama aja"

"Beda kak, aku pengen nya sebelah kiri. Nah, yang kakak ambil itu bagian paha kiri"

Bagaimana dia bisa tau kiri atau kanan dari sebuah paha ayam? Bahkan sudah di goreng.

"Makan yang kanan aja lah, jangan ribet"

"Christy bilangin Bunda nih"

Dari pada masalah sepele ini dibesarkan. Zee lebih baik mengalah untuk adiknya.
"Nih, makan tuh sebelah kiri. Kalo gitu Kak Zee makan yang sebelah kanan"

"Nah gitu dong, makasih Kak"
dia kembali melanjutkan makan nya.

Setidaknya apa yang akan ku makan ini tidak di cegat nya lagi.

***

Setelah selesai makan, Zee kembali kedalam kamarnya. Ia berjalan keluar menuju balkon untuk menghirup udara malam yang sangat sejuk itu. Zee pejamkan mata sejenak, untuk menenangkan diri.

Seakan puas, ia hendak kembali masuk kedalam kamar. Namun, sebelum itu Zee menghubungi seseorang.

"Hallo Om"

"Iya Zee, kenapa?"

"Besok Zee bisa ketemu sama Papah?"

"Bisa aja, tapi kan kamu besok sekolah"

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang