"Sekarang siapa yang harus dipercaya?"
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ~~~
Zee melangkah seraya menggendong tasnya di bahu sebelah kanan, salah satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.
Langkah kakinya terhenti di depan Mading besar, menatap pengumuman UTS yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
"Oh." Zee mengangguk singkat.
"Mau belajar bareng?"
"Astagfirullah!!" Zee tersentak kaget, sampai melompat dari tempatnya.
"Kenapa?" dengan polosnya gadis itu bertanya.
"Kaget Fio." sambil mengelus dadanya pelan.
Fiony tertawa pelan, "Kirain lagi akrobat."
"Suka banget ngagetin, untung jantung aku kuat dikagetin sama bidadari."
"Mode buaya udah aktif aja ya."
"Kamu bilang apa?" Zee menatap Fiony dengan wajah serius.
"Canda buaya manis." ujar Fiony yang membuat kedua pipi Zee jadi merah dan pasti nya salah tingkah.
"Ekhem... Ekhem..." Zee berdehem sambil membenarkan posisi tasnya.
Fiony tersenyum tipis, "Jadi, mau belajar bareng?"
"Siapa sih yang gak mau belajar sama bidadari. Mau lah, kita belajar di taman deket sekolah, gimana?"
"Boleh, disitu tempatnya nyaman aku suka."
"Oke, kalo gitu sepulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang."
Fiony mengangguk kecil. Kemudian mereka berdua jalan bersamaan menuju kelasnya yang sebenarnya berbeda arah itu.
***
Dengan suasana hati riang gembira. Azizi Aksara Giantama berjoget sambil bernyanyi memasuki kelasnya.
"Ikan kekek mak iloi iloi
Cinta harus berterus
Terang takut makin hil..."Nyanyiannya terhenti saat semua mata tertuju padanya. Ia malu, kemudian dengan cepat berjalan ke kursi tempat duduknya.
"Widih, pada akur nih." celetuk Zee pada Aldo dan Eve. Kedua sahabatnya nya itu menatap Zee absurd.
"Mana Deo? lagi ke ruang guru kah? Memang rajin kawan kita." timpalnya lagi dan meletakkan tasnya dikursi tempat duduknya.
"Deo masuk rumah sakit." ucap Aldo pelan yang wajahnya terlihat murung.
"Hah?!" Zee dengan wajah cengo nya.
"Deo masuk rumah sakit, Zee." sahut Eve sedikit berteriak.
"Iya gue denger, tadi kaget doang. Kok bisa gue gak tau. Sekarang kita jenguk Deo, pasti dia butuh kita." Zee kembali menggendong tasnya di pundak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja [Hiatus]
Novela JuvenilTuhan apa benar dia senja yang kau kirimkan untukku jika itu benar buat dia menetap jangan hanya sekedar singgah, aku benar-benar ingin dia selalu disampingku.