Part 17

429 69 14
                                    

"Kita hanya teman semasa kecil."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Permisi." ucap seorang dokter yang masuk ke ruangan Deo dan juga satu orang suster dibelakangnya.

Dokter berjalan mendekat ke arah Deo untuk di periksa. Suster pun ikut membantu sang Dokter menulis hasil tes pemeriksaan.

"Gimana Dok?" tanya Deo setelah Dokter itu selesai memeriksa kondisinya.

"Sepertinya kamu besok sudah bisa pulang. Mengingat masih ada beberapa lebam dan luka silahkan untuk istirahat di rumah dulu sampai keadaan sedikit memulih baru boleh beraktifitas lagi seperti biasanya." Dokter mengalungkan stetoskop menaruh kembali ke lehernya dan memasukan kedua tangan kedalam kantong jas labnya.

"Syukurlah."

Setelah kata itu terucap dari mulut Deo, ada orang yang membuka pintu ruangannya. Yang ada di ruangan kompak melihat siapa orang tersebut. Dan ternyata itu adalah Zee dan Aldo yang baru saja tiba setelah mengecek tempat kejadian.

"Kalo gitu saya kembali ke ruangan." pamit Dokter.

Deo mengangguk "Terimakasih Dok." sembari tersenyum.

Dokter dan suster keluar ruangan Deo dan kembali bertugas di ruangan berikutnya.

"Gimana? Ada CCTV nya?" tanya Eve saat Zee dan Aldo berjalan mengahampiri bangsal Deo.

Aldo mengedikan bahunya seakan acuh lalu berjalan menuju sofa dan ia duduk bersandar. "Tau tuh tanya sama Zee." balas nya datar.

"Ada, cuman..." Zee mengehela napasnya.

"Jangan sok dramatis deh, jadi gimana?" kesal Eve.

"Kita sempat nemu CCTV nya, tapi ya gitu gak ada rekamannya. Katanya sih kehapus atau gimana gitu."

Ada yang janggal dari pernyataan Zee yang membuat Deo bertanya. "Masa sih? Bukannya rekaman CCTV itu minimal 7 harian ya baru kehapus otomatis."

"Nah! Baru gue mau bilang gitu." celetuk Eve.

Aldo yang sedang bersantai memutar bola matanya malas tidak mau ambil pusing dan memilih memejamkan matanya, sepertinya ia sangat kelelahan apa lagi mereka baru saja pulang dari sekolah.

"Gue sama Aldo udah ngecek berulang kali, tetep gak ada. Pemilik nya pun bilang kadang CCTV nya eror gitu." balas Zee kemudian duduk disamping Aldo yang sudah telelap.

"Aneh." cetus Deo mengusap dagunya menggunakan tangan dan berpikir.

"Kenapa gak kepikiran dari tadi. Yang bawa lo kesini siapa? Lo nya aja pingsan, gak mungkin dong terbang kesini." tanya Eve pada Deo.

Dua curut yang sedang mengistirahatkan badanya pun langsung berdiri karena penasaran dengan jawaban dari Deo.

"Ih pinter juga lo penguin." puji Aldo sambil mengacak puncak kepala Eve.

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang